SERPONG, ULTIMAGZ.com – Malam penganugerahan Communication Festival (Commfest) Universitas Multimedia Nusantara (UMN) 2017 yang berlangsung pada Sabtu (14/10/17), didominasi pemenang yang berasal dari luar UMN. Tak pelik, UMN hanya menyumbang sebanyak 25% dari seluruh kompetisi yang dilombakan.
Kompetisi yang diusung Commfest tahun ini meliputi opinion writing, news anchor, marketing public relation (MPR), citizen journalism, dan english debate. Kecuali kompetisi english debate, tiap perlombaan dapat diikuti mahasiswa secara umum, termasuk mahasiswa UMN di dalamnya.
Tak hanya itu, perlombaan-perlombaan tersebut juga merupakan bagian dari mata kuliah tertentu dalam kurikulum UMN, sebut saja perlombaan MPR yang menjadi salah satu mata kuliah mahasiswa komunikasi strategis.
Namun demikian, terjadi ketimpangan jumlah pemenang yang berasal dari dalam dan luar UMN. Tak ayal, daya saing mahasiswa UMN dinilai rendah dalam acara ini. Berdasarkan jumlah peserta UMN yang Ultimagz himpun dari panitia Commfest, sebanyak 45% (87/193) yang berpartisipasi.
Data menunjukkan hanya 3 dari 12 mahasiswa UMN yang berhasil lolos ke babak tiga besar dan tidak ada satupun yang memperoleh posisi juara pertama. Salah satu perwakilan dari Kemahasiswaan Manager of Internal Student Affair Citrandika Selarosa pun turut menyatakan keprihatinannya.
“Tetap ini menjadi suatu concern, berarti mahasiswa UMN masih tertinggal dengan kampus lain. Pastinya kita harus meningkatkan di mana kita tertinggal tadi,” tutur Citra.
Ia juga berharap perlunya diadakan studi banding terhadap kampus lain agar menjadi sarana belajar mengenai persiapan peserta dalam kompetisi serupa. Adapun kampus juga wajib meningkatkan kemampuan mahasiswa di bidang yang masih dinilai kurang.
“Saya belum memikirkan secara rinci, tapi pasti nantinya aka nada perbincangan dengan prodi di manakah letak yang tertinggal tadi, apakah benar dari persiapan atau dari kemampuan kurang,” ujarnya.
Berbeda dengan Citra, Ketua Commfest 2017 Kevin Zaprilan Lovis menjelaskan bahwa mahasiswa UMN sebenarnya tidak kalah saing dengan mahasiswa luar. Menurutnya, Commfest diselenggarakan sebagai sarana belajar mahasiswa UMN dengan mahasiswa luar.
Di sisi lain, Kevin mengakui pemilihan tanggal yang berdekatan dengan ujian tengah semester (UTS) mahasiswa UMN akan dijadikan salah satu bahan evaluasi untuk Commfest di tahun mendatang. Kurangnya koordinasi dengan dosen mata kuliah tertentu dengan panitia juga tak luput dari evaluasi.
Salah satu kontestan citizen journalism, Edwin, berharap perlunya refleksi diri dari pihak penyelenggara dan mahasiswa agar semakin membaik pada ajang selanjutnya.
Sementara itu, partisipasi lomba MPR pada Commfest tahun ini mengalami kenaikan dengan menyumbang lima tim dari UMN dari sebelumnya hanya tiga tim.
Penulis: Ivan Jonathan
Editor: Christoforus Ristianto
Foto: Roberdy Giobriandi