SERPONG, ULTIMAGZ.com – Malam persembahan dari pemilihan duta UMN kembali digelar untuk ketiga kalinya. Tahun ini, tanggung jawab untuk menjadi Miss UMN 2015 diberikan kepada Shintya Feronica (Public Relations 2014) dalam Awarding Night Miss UMN 2015, Sabtu (14/11).
“Saya tidak menyangka bisa berdiri di sini dan menjabat Miss UMN 2015, karena setiap miss punya kelebihan masing-masing. Mereka adalah wanita terbaik dan dapat menginspirasi,” ujar Shintya saat konferensi pers usai malam penganugerahan.
Saat babak Question & Answer untuk lima besar finalis, Shintya mendapat pertanyaan mengenai pendapatnya tentang aplikasi mempercantik diri yang dapat digunakan untuk melakukan kebohongan. Tanpa meminta untuk mengulang pertanyaan, Shintya langsung menjawab pertanyaan tersebut dengan sudut pandang berbeda. Ia mengatakan bahwa aplikasi tersebut merupakan hasil dari suatu karya kreatif yang nyata, meski ia tidak memungkiri kekurangannya yaitu dapat membohongi orang lain.
Ketua Panitia Miss UMN 2015 Petra Usie mengatakan bahwa semua juri setuju mengenai pembawaan diri Shintya yang sangat baik. Mereka menilai Shintya berkharisma, tenang, dan menunjukkan intelegensi tinggi dalam jawaban-jawabannya.
Berdasarkan poin-poin tersebutlah, para juri yakin bahwa Shintya cocok menjadi representatif bagi UMN. “Karena sebagai Miss UMN, Shintya akan banyak melakukan kunjungan dan berbicara di depan banyak orang yang membutuhkan penguasaan poin-poin tersebut,” jelasnya.
Ketatnya waktu sesi tanya jawab
Setelah lima besar disaring kembali menjadi tiga besar, ketiganya diharuskan untuk mengutarakan nilai yang paling utama dari lima nilai UMN dan Kompas Gramedia. Berbeda dengan dua finalis lain, Shintya mengatakan bahwa lima poin dalam nilai 5C sangat berhubungan. “Saat kita peduli, kita bisa dipercaya, juga bisa berdampak,” ucapnya tak selesai, karena waktu menjawab telah habis.
Saat ditanya dalam konferensi pers seusai acara, Shintya masih merasa harus mengatur waktu untuk menjawab dengan lebih baik. Ia menganggap bahwa menjawab pertanyaan Q&A secara maksimal membutuhkan waktu yang lebih banyak.
Hal ini juga disampaikan oleh salah satu juri, Ivhanrel Sumirah (Miss World University 2015). Ia melihat 30 detik merupakan waktu yang sangat singkat, apalagi harus disertai dengan pengenalan terlebih dahulu. “Perkenalan sendiri membutuhkan waktu 7-10 detik. Namun, kami tetap menilai berdasarkan full package yang meliputi beauty serta intellegence-nya,” jelasnya mewakili seluruh juri.
Seluruh pertanyaan dalam Q&A dibuat oleh para juri yang sudah dikumpulkan sebelumnya. Seluruh pertanyaan tersebut tidak lepas dari nilai 3B dalam ajang Miss UMN, yaitu Brain, Beauty, dan Behavior.
Reporter: Agustina Selviana
Editor: Ghina Ghaliya
Fotografer: Evelyn Leo