SERPONG, ULTIMAGZ.com – Himpunan Mahasiswa Sistem Informasi (HIMSI) mengadakan seminar Managing Organization Information and Knowledge di Function Hall Universitas Multimedia Nusantara (UMN), Jumat (17/03/17). Turut hadir CEO GTN Data Center Richard Kartawijaya sebagai pembicara dalam seminar yang hampir semua pesertanya adalah mahasiswa jurusan Sistem Informasi (SI) UMN.
Fokus pembicaraan dalam seminar ini adalah penggunaan dan perkembangan information and communication technology (ICT) dalam kehidupan pekerjaan dan organisasi secara menyeluruh.
“Dulu teknologi dipakai sebagai alat saja. Sekarang kita bahkan tidak bisa lepas dari teknologi,” ujar Richard. Menurutnya, teknologi terus berkembang seiring orang-orang berinovasi.
“Inovasi dapat dibuat oleh siapa saja yang mau membuatnya,” lanjutnya.
Dalam pemaparannya, Richard menyebutkan salah satu masalah yang muncul di Indonesia yaitu tidak meratanya penyebaran perkembangan ICT. Indonesia termasuk dalam level pemakaian teknologi yang cukup rendah. Penggunaan ICT di kota-kota besar di Indonesia sudah cukup baik, tetapi tidak di kota-kota kecil. Ketidakmerataan tersebut dapat dilihat salah satunya dengan kecepatan mengunggah. Di Jakarta kecepatannya mencapai 7 Mbps sedangkan di Papua sangat rendah, hanya 300 Kbps.
Selain itu, Richard juga memaparkan perbedaan penggunaan ICT setiap generasi, tantangan di masa depan, tren transformasi digital pada tahun 2017, penggunaan ICT dalam bisnis, dan pendapatnya mengenai konvergensi media.
“Media cetak tidak akan pernah mati, tetapi mungkin turun. Salah satu yang perlu dilakukan adalah media tersebut harus bisa mengimbangi. Jangan lupa bahwa pembaca datang dari berbagai macam orang. Ada yang suka dengan media elektronik, tetapi banyak pula yang senang dengan media cetak,” ujarnya.
Menurutnya, konvergensi media berarti menggabungkan berbagai bentuk media seperti cetak, pdf, online, Twitter, Instagram, Facebook, dan banyak lagi lainnya menjadi satu. Sayangnya, fasilitasi dan perkembangan multimedia di Indonesia belum muncul dengan maksimal. Di Indonesia, saat ini yang paling canggih sekalipun masih mengharuskan pembaca untuk mengklik gambar sebelum dapat membacanya.
Ke depannya, Richard berharap teknologi semakin mudah digunakan oleh orang tua dan masyarakat di pedalaman agar tidak terjadi ketimpangan perkembangan ICT seperti yang terjadi sekarang.
“Yang perlu kita lakukan adalah menyiapkan alat sehingga bisa dipakai oleh mereka. Kalau kita punya orang tua berumur 80 tahun, misalnya, mereka akan sulit untuk menggunakan ponsel. Nah, berarti tugasnya adalah menemukan bagaimana caranya agar ponsel mudah digunakan oleh mereka,” ujarnya.
Penulis: Geofanni Nerissa Arviana
Editor: Kezia Maharani Sutikno
Foto: Evan Andraws