SERPONG, ULTIMAGZ.com – Puncak ICN Festival 2018 ditutup dengan seminar yang bertajuk Generasi Pemuda Pembawa Perubahan pada Sabtu (12/05/18) di Audiotarium Gedung William Soeryadjaya, S1 Universitas Prasetiya Mulya. Mengundang Igor Saykoji, Pevita Pearce, serta Pendiri Cameo Project Martin, seminar tersebut mengulas tentang passion yang harus selaras dengan tujuan sejak mula.
“Kalau memang kita ingin melakukan apa yang kita suka, harus dengan purpose yang benar,” ujar Pevita.
Tidak jauh berbeda, rapper dengan panggilan Saykoji menekankan untuk melakukan sesuatu dengan apa yang memang disukai, walau terkadang bingung untuk menentukan langkah mana yang harus dilakukan. Terkadang juga tak sesuai dengan tren yang ada, namun kembali pada kesukaan orang tersebut.
“Lu harus setia sama passion. Passion itu bukan sesuatu yang lu perlihatkan terus orang memberi pujian. Tetapi seperti gue rap pertama kali, jelek,” kata rapper yang juga seorang Ayah ini.
Mengutip kisahnya, Saykoji tidak memulai kariernya dengan baik. Pun demikian, keinginan yang kuat mendorongnya hingga berada di posisi saat ini. Selain itu, pria kelahiran Balikpapan tersebut juga menginginkan karya-karyanya dapat berdampak dan membantu orang lain.
Senada dengan Saykoji, Martin berpendapat bahwa perubahan yang berdampak bagi Tanah Air dapat diwujudkan dengan mengerjakan kesukaan kita dengan sepenuh hati, meski dikemas dengan berbagai cara.
“Untuk menyampaikan suatu cerita kita bisa memakai semua cara. Langsung atau lewat platform seperti ini (YouTube),” ujar Martin. Baginya, passion dalam membuat video ditorehkan dengan menciptakan konten-konten yang pesannya dapat dimaknai oleh penonton.
Pendiri Cameo Project ini memberikan contoh kisah seorang anak yang saat ditanya cita-citanya oleh Presiden Jokowi menjawab ingin menjadi seorang YouTuber. Menurutnya, YouTuber seperti dirinya dan beberapa YouTuber Tanah Air lainnya seperti Tim2One Chandra Liow dan SkinnyIndonesian24 memiliki konten masing-masing.
“Kalau mau jadi YouTuber, mungkin lebih fokus ke content creator. Jadi, difokuskan membuat konten, bukan meraih subscriber sebanyak-banyaknya,” tuturnya. Karena menurut Martin sendiri, banyak orang yang termotivasi menjadi seorang YouTuber untuk mendapatkan uang, bukan didasari oleh passion.
Jika ditarik benang merah, para influencer yang hadir ingin generasi muda lebih terarah dalam mengekspresikan dirinya. Tak lupa, mengetahui ragam platform yang dapat mendukung mereka kala mengemukakan pendapat.
Penulis: Rachel Rinesya
Editor: Ivan Jonathan
Foto: Evan Andraws