JAKARTA, ULTIMAGZ.com – Mahasiswa D-IV Universitas Trisakti bekerja sama dengan Kelas Belajar Oky mengadakan D-IV Mengajar: Exploring Education To Be An Excelent Generation. Kegiatan yang dilakukan mingguan sejak awal Februari hingga April 2017 ini dilaksanakan di Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Dharma Suci di Jalan Pluit Mas Utara, Kelurahan Penjagalan, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara.
Kegiatan yang telah direncanakan sejak Oktober 2016 lalu ini bermula dari keprihatinan terhadap banyaknya anak dan perempuan yang tinggal di bawah jembatan layang Jalan Jembatan Tiga, Penjaringan, Jakarta Utara tanpa aktivitas jelas yang dilakukan. Merekalah yang menjadi target utama untuk mendapat pengajaran dari volunteer (sebutan untuk beberapa mahasiswa D-IV) dan Kelas Belajar Oky.
Pendidikan dan kesehatan menjadi fokus utama pengajaran ini. Dalam hal pendidikan, volunteer mengajarkan beberapa pelajaran dasar bagi mereka yang kira-kira duduk di bangku sekolah dasar. Sedangkan dalam hal kesehatan, anak-anak diajarkan tentang konsumsi buah dan sayur yang baik bagi tubuh, mencuci tangan, dan menggosok gigi seperti yang dilakukan dalam pertemuan kelima mereka pada Minggu (12/03/17).
Selain anak-anak, perempuan dan ibu-ibu juga diajarkan cara memanfaatkan sampah, termasuk mengubah bungkus kopi atau makanan menjadi sebuah karya seni seperti dompet dan tas.
Awalnya, kegiatan ini sekadar program kerja dari himpunan D-IV Keuangan Universitas Trisakti. Namun kemudian, program ini digarap dengan serius. Mereka memilih Kelas Belajar Oky sebagai rekan pengajar dan turut mengundang mahasiswa dari berbagai universitas seperti Universitas Indonesia (UI) dan Universitas Bunda Mulia (UBM). Turut hadir pula beberapa mahasiswa keperawatan untuk memberi bekal tentang kesehatan.
Uniknya, mahasiswa yang mau menjadi volunteer dianjurkan untuk membawa dua buah dalam setiap pertemuan. Mengenai akan dimakan atau diberikan kepada anak-anak, itu menjadi pilihan volunteer. Berbagai cara juga dilakukan oleh volunteer untuk mendapatkan dana demi pembiayaan pengajaran.
Pada pukul 15.00, biasanya volunteer diberikan arahan terlebih dahulu tentang materi yang akan diberikan kepada anak-anak oleh Kelas Belajar Oky. Setelah itu, anak-anak yang sudah terlebih dahulu datang dan menunggu arahan selesai langsung duduk manis dan mendapat pengajaran di aula RPTRA Dharma Suci.
Kelas Belajar Oky mulai dikenal setelah artikel tentang mereka dimuat di setengah halaman koran nasional.
“Kami tidak butuh apa-apa. Kami hanya butuh bantuan tenaga pengajar yang mau rutin mengajar anak-anak ini. Setidaknya 1-2 jam saja,” ujar Oky sang pendiri kelas belajar tersebut.
Hingga kini, Kelas Belajar Oky telah tersebar di 11 lokasi antara lain Jakarta, Solo, Makasar, Papua, dan Surabaya. Visi mereka satu, yaitu untuk anak Indonesia cerdas dan sehat.
Menurut Oky, salah satu yang menjadi hambatan ialah karena skema yang berbeda dari yang lazim diadakan. Program yang dicanangkan merupakan sustainable program, bahwa program ini tidak hanya dilaksanakan sekali, harus berkelanjutan. Volunteer yang ada harus bisa melihat perkembangan anak-anak peserta program. Selain itu, volunteer juga harus bisa membagi waktu agar tetap memiliki jiwa sosial di tengah kesibukannya.
“Program ini asik. Kita harus belajar sabar karena setiap anak memiliki karakter yang berbeda. Nah, bagaimana cara menghadapi mereka yang berbeda itulah yang membuat asik,” ujar Ayu Fatimah, salah satu volunteer dari Universitas Trisakti.
Penulis: Geofanni Nerissa Arviana
Editor: Kezia Maharani Sutikno
Foto: Bonaventura Ezra Pradipta