SERPONG, ULTIMAGZ.com – Harga iPhone 8 yang mencapai 1000 dollar Amerika (13,5 juta rupiah) diperkirakan dapat menjadi lebih mahal lagi jelang peluncuran resminya dalam beberapa hari mendatang. Samsung selaku kompetitor utama Apple di pasar ponsel pintar, disebut sebagai pihak yang bertanggung jawab atas kenaikan harga unit terbaru saingan mereka. Apa penyebabnya?
Masalah ini terjadi karena Samsung yang juga merupakan salah satu pemasok komponen iPhone menetapkan harga yang cukup tinggi pada komponen tertentu. Mau tidak mau, Apple pun harus menaikkan harga iPhone 8 jika tidak ingin keuntungan maupun jumlah produksinya berkurang.
Salah satu komponen yang dianggap menjadi penyebab penetapan harga iPhone adalah panel organic light-emitting diode (OLED) yang dipatok harga antara 120 – 130 dollar (1,5 – 1,7 juta rupiah) untuk satu unitnya. Jika dibandingkan dengan harga OLED yang sebelumnya hanya berkisar di 45-55 dollar ( 590 – 720 ribu rupiah), maka harga yang ditetapkan oleh perusahaan asal Korea Selatan itu dapat dikatakan mengalami kenaikan yang cukup signifikan.
Polemik harga OLED ini diperburuk dengan kesepakatan yang sudah terjalin antara Apple dan Samsung. Perusahaan yang dipimpin oleh Tim Cook itu setuju untuk secara eksklusif menggunakan jasa Samsung dalam menyediakan layar bagi ponsel produksi mereka, hal ini membuat Samsung bebas menentukan harga jual komponennya.
Menghadapi kemungkinan seperti akan berkurangnya pendapatan, menurunnya kualitas panel layar, hingga meroketnya harga iPhone secara berlebih, Apple pun dikabarkan telah membuat kesepakatan bernilai 2 juta dollar dengan LG untuk menjadi penyedia layar mereka yang berikutnya.
Kendati dinilai tidak memiliki konsistensi dan jumlah produksi yang sama dengan Samsung selaku pembuat OLED terbesar, LG dinilai dapat menggantikan posisi Samsung dalam menyediakan OLED bagi pembuatan iPhone. Terlebih lagi, belum lama ini LG menanamkan teknologi OLED terbaru dalam V30 nya.
Penulis : Gilang Fajar Septian
Editor : Hilel Hodawya
Foto : Mobilesiri.com
Sumber : Kompas.com, Theverge.com, businessinsider.sg