SERPONG, ULTIMAGZ.com – UMN tak akan sembarangan meluluskan mahasiswanya. Setiap tahunnya, kualitas dan standar terus diperbaiki sehingga membuat mahasiswanya siap untuk berkompetisi. Mau berkuliah tiga setengah atau empat tahun adalah pilihan. Masalahnya, apakah bisa menikmati indahnya menjadi mahasiswa dalam masa masa kuliah?
Menurut saya, mahasiswa yang lulus empat tahun sudah oke karena bisa mengeksplorasi banyak hal selama kuliah. Namun, sebaiknya jangan terlalu santai karena kita juga harus tetap serius mencari ilmu. Apalagi, pembagian empat tahun itu sudah sangat pas. Saya sendiri kuliah selama empat tahun lebih dan sempat menyesal karena merasa rugi waktu.
Waktu tak bisa diputar kembali. Setiap tahunnya, aka nada banyak saingan yang lebih berkompeten. Saya di Fakultas DKV sendiri lulus dengan umur yang lebih tua, sedangkan banyak lulusan lulusan lain yang lebih muda dan kemampuannya tidak kalah hebat dari saya.
Bagi yang ingin kuliah selama tiga setengah tahun saja, menurut saya itu juga lebih hebat lagi. Mereka yang lebih cepat lulus bisa mencari kerja. Bisa dibilang punya predikat yang baik serta bisa jadi nilai plus untuk mereka nantinya. Mereka pun bisa bekerja di usia muda. Lagi dan lagi, masalah waktu seakan menghalangi. Berdasarkan pengamatan saya, mereka yang lulus cepat itu… sayangnya adalah mahasiswa kupu-kupu alias kuliah pulang-kuliah pulang.
Padahal, waktu di dunia kampus yang cuma sekali itu hanya dipakai untuk belajar di kelas. Padahal, pada saat kuliah kita bisa merasakan apa yang belum pernah dirasakan. Rata-rata, mereka yang sudah bekerja itu tidak punya waktu lagi buat bermain, beroganisasi, atau kegiatan lainnya. Nah, di saat kuliah itulah waktu masih banyak dapat digunakan untuk mengeksplorasi apapun yang kita mau.
[divider] [/divider] [box title=”Info”]Oleh Mahfuzi Akbar / Alumnus DKV UMN
Ditulis ulang oleh Panji S. Raharjo
Editor: Eldo C. Rafael
Foto: Panji S. Rahardjo
[/box]