ULTIMAGZ.com – Menurut saya, institusi pendidikan di Indonesia belum memadai karena masih banyak tindak kriminal yang terjadi. Contohnya, seperti tindak kriminal pelecehan seksual ataupun kekerasan yang terjadi di sekolah-sekolah. Kasus-kasus kriminal seperti itu banyak terjadi bukan hanya di sekolah-sekolah menengah ke bawah, tapi sekolah-sekolah ternama lainnya.
Di dalamnya, bisa terjadi kejadian-kejadian yang seharusnya tidak terjadi pada ranah pendidikan. Akhir-akhir ini, malahan banyak media memberitakan tentang kasus kekerasan antara junior dan senior di sekolah. Kebanyakan sih di sekolah-sekolah menengah atas dan perguruan tinggi.
Mereka menjadikan Masa Orientasi Siswa sebagai ajang balas dendam dan timbulah kasus-kasus kekerasan. Yang mirisnya, kejadian-kejadian tersebut terjadi di jenjang universitas atau perguruan tinggi. Terutama di universitas-universitas negeri yang memafaatkan ajang orientasi siswa sebagai ajang balas dendam. Seharusnya mereka memperkenalkan kampus mereka, membimbing para juniornya, bukan untuk mengekspresikan tindak kekerasan.
Contoh lainnya, terjadi di Sekolah Menengah Atas yang mendirikan ekstrakurikuler Pencinta Alam, itu juga malah menyimpang. Banyak tindakan yang sama sekali tidak diindahkan. Maka dari itu, saya merasa institusi pendidikan di Indonesia perlu banyak memperbaiki dan meninjau ulang serta lebih dalam apa saja yang bisa diterapkan pada murid-murid agar terlepas dari sumber pemikiran-pemikiran. Jadi, mereka dapat memfokuskan diri pada masa belajar mereka.
[divider] [/divider] [box title=”Info”]PEnulis: Putri Metty Wulandari – mahasiswi ATKI Broadcasting Indosiar
Ditulis ulang oleh Annisa Meidiana
Editor: Arnoldus Kristianus
Gambar: Hepinews.com
[/box]