Cita-cita Bodhi adalah mati. Ya, mati. Dirinya adalah seorang anak yatim piatu yang besar di sebuah vihara di Jakarta. Guru Liong, begitu panggilan Bodhi pada orang yang telah memeliharanya selama 23 tahun. Kenapa mati? Bodhi merasa hidupnya kosong, tanpa nama lengkap, tanggal lahir, pekerjaan, dan bahkan asal yang pasti.
Bodhi akhirnya memutuskan untuk meninggalkan tempat dia beranjak dewasa, dan berpetualang ke negara Asia Tenggara lainnya. Ia pun bertemu Kell, teman pertama yang dapat dia temui di Bangkok, Thailand. Bodhi belajar teknik-teknik tato dari dirinya. Dari situlah dia bertahan hidup.
Ketika Kell meninggalkannya, Bodhi melanjutkan perjalanannya ke negara lain. Kamboja, tujuan lainnya. Epona, seorang gadis asal Perancis menjadi sahabat barunya di Kamboja. Setelah kesialan demi kesialan menimpanya di Kamboja, Epona-lah yang hadir memberikan secercah semangat dan harapan.
Tak disangka, Bodhi bertemu orang yang tak dia sangka akan temui di Kamboja. Petualangan pun kembali berlanjut bersama sahabat lamanya.
Setelah melalui tahun-tahun penuh pengalaman, Bodhi kembali ke tanah air. Dirinya memulai kembali petualangan menjelajahi Indonesia. Ia dipertemukan dengan seorang tokoh punk karismatik bernama Bong. Bodhi pun direkrut dalam geng punk tersebut, dirinya menjadi seniman tato dalam komunitas itu.
“Akar.doc” yang dia temukan di komputer warnet tempatnya nongkrong yang memberikannya petualangan dan perspektif baru terhadap kehidupannya. S, Petir, Asko, Matahari Kelima, Poros Keempat, Ketiga Sahabat, dan Akar, menjadi tanda tanya besar bagi Bodhi.
Seri kedua buku Dewi “Dee” Lestari ini mengangkat cerita baru, tidak sepenuhnya soal percintaan. Bagi kalian yang membaca buku pertama dari Supernova (Kesatria, Putri, dan Bintang Jatuh) akan dibawa untuk mengingat sosok Diva di awal buku Akar. Kemudian cerita baru tentang petualangan pun dihadirkan.
Bagi kalian yang menyukai cerita petualangan atau adventure ringan, Akar akan menyuguhkan hal-hal menarik untuk kalian. Selamat membaca!
[divider] [/divider] [box title=”Info”] Reporter: Erwanto Khusuma
Editor: Sintia Astarina
Sumber gambar: klik di sini[/box]