SWITZERLAND, ULTIMAGZ.com — Kehilangan jejak ketika menyusuri hutan merupakan salah satu kendala yang menyulitkan. Selain itu, proses penyelamatannya juga membutuhkan upaya tinggi dan biaya yang tak sedikit. Namun berkat kolaborasi dari tiga universitas ternama, yakni University of Zurich, Università della Svizzera italiana, dan University of Applied Sciences and Arts of Southern Switzerland, proses penyelamatan orang yang tersesat terasa lebih mudah dengan terciptanya sebuah drone cerdas yang dibenamkan dengan kecerdasan buatan, yakni Deep Neural Network.
Drone yang baru saja diciptakan pada awal tahun 2016 ini mampu mempelajari sebanyak 20.000 foto jalur di hutan yang ditangkap oleh sepasang kamera mungil. Foto-foto tersebut nantinya akan dipelajari sendiri oleh drone ini melalui algoritma Deep Neural Network. Setelah itu, drone ini bisa mengikuti jalur di hutan dan bisa dijadikan sebagai alat bantu navigasi bagi manusia selama dalam perjalanan di hutan.
Algoritma milik drone cerdas ini sanggup menangani tingkat kompleksitas yang tinggi. Hal ini dapat dilihat dari penerjemahan foto-foto di hutan tanpa mengandalkan sensor canggih manapun. “Menerjemahkan foto-foto dalam hutan sangatlah sulit, mengingat lingkungan hutan yang begitu kompleks”, ujar Alessandro Giusti, akademisi kecerdasan buatan yang berasal dari Dalle Molle Institute.
“Ketika kami mencobanya, Deep Neural Network mampu menunjukkan jalur di hutan dengan tingkat akurasi sebesar 85% dalam satu waktu. Sementara itu, tingkat keakuratan manusia dalam memilih jalur hanya mencapai 82%,” ungkap salah seorang periset drone yang berasal dari University of Zurich.
Drone ini masih dalam tahap pengembangan dan riset. Belum ada pernyataan resmi apakah alat ini akan diluncurkan ke pasar oleh ketiga univeristas tersebut. Namun yang pasti, drone ini akan digunakan untuk menyelamatkan orang yang tersesat di hutan oleh para human rescuers.
Penulis : Elisabeth
Editor : Alif Gusti Mahardika
Sumber : wired.co.uk, mediadesk.uzh.ch
Foto : mediadesk.uzh.ch