Bentara Budaya menggelar Pameran Keramik dan Benda Kayu pada 27 Februari – 9 Maret 2014. Sejak Kompas Gramedia berdiri, para pendirinya gemar mengoleksi karya seni seperti lukisan, keramik, artefak, karya berbahan ukir kayu, wayang, dan lainnya.
Keramik yang dipamerkan di Bentara Budaya ini merupakan hasil perintisan, perburuan, dan pengumpulan yang diawali oleh pendiri Kompas Gramedia, PK Ojong. Saat ini jumlahnya mencapai 1.188 buah. Mulai dari yang bertemperatur randah sampai bertemperatur tinggi dan dengan bentuk yang beragam.
Dalam pameran ini dihadirkan koleksi seni keramik ditambah dengan artefak dari Papua yang sejak lama menjadi koleksi Bentara Budaya dan belum pernah ditampilkan dalam pameran. Bentuk dan desain serta kegunaan artefak itu pun beragam, dari tombak, perisai, kostum alat ritual, dan lainnya.
Karya yang dipamerkan melalui proses seleksi berjumlah sekitar 30 benda seni. Asal benda tersebut adalah dari Suku Asmat dan Suku Dani. Jika dijumlahkan dengan koleksi keramik maka pameran kali ini menampilkan sekitar 90 karya.
Koleksi yang dipamerkan adalah sebagian dari sekitar 900 item koleksi Bentara Budaya, yang didominasi karya lukisan dan beberapa karya lainnya. Koleksi ini pun bernilai historik tinggi karena berasal mulai dari masa dinasti Sung, Yuan, Tang, Ming, Ching dan Thailand. Tak ketinggalan, keramik lokal dari Singkawang, Cirebon, Bali, dan Plered.
Dalam pameran ini dihadirkan keanekaragaman keramik dari sisi bentuk. Mulai dari gerabah berbentuk celengan, cetakan kue, guci botol, dan lainnya. Melalui keanekaragaman bentuk ini Bentara Budaya berbagi keunikan koleksi-koleksinya.
[divider] [/divider] [box title=”Info”] Reporter: Ghina Galiya
Editor: Patric Batubara
Fotografer : Bimo Dwi [/box]