JAKARTA, ULTIMAGZ.com – ‘Semangat Originalitas’ merupakan tagline yang kerap digaungkan selama jumpa pers Hammersonic Festival 2017 pada Kamis (06/04/17), di Hard Rock Café SCBD, Jakarta. Bukan sekedar ucapan, tagline tersebut merupakan representasi karakter Hammersonic Festival dan El Diablo yang turut menggaungkan originalitas sebagai ciri khas mereka masing-masing. Kolaborasi konser Heavy Metal terbesar se-asia pasifik dan bir Belgian Golden Ale nomor satu produksi Indonesia tersebut kini memasuki kontrak kerjasama tahun kelimanya.
Menjadi yang pertama, berbeda, dan berkarakter merupakan pengertian originalitas menurut COO Hammersonic Festival 2017 Wendi Putranto. Semarak originalitas ini sesuai dengan konser yang mengusung pemusik Heavy Metal lantaran musik yang tidak mudah dinikmati oleh khalayak umum.
“Ya bisa dibilang musik metal itu misfeed ya, dia berbeda dengan musik-musik yang bisa dibilang top forty atau easy listening lainnya,” ujar Wendi.
Selain itu, El Diablo sebagai sponsor Hammersonic Festival juga turut merayakan semarak originalitas melalui produknya. Sebagai salah satu Belgian Golden Ale terbaik produksi Indonesia, bir berlogo banteng tersebut selaras dengan visi Hammersonic Festival dalam merayakan perbedaan.
“Sebenarnya kan spirit-nya itu spirit berani tampil beda, kreativitas yang positif, dan berani jadi diri sendiri, dan itu ada karakternya di El Diablo,” ujar Representasi El Diablo Erwin Ruffin. Erwin juga menyatakan bahwa El Diablo sendiri menyuarakan semangat originalitas mulai dari nama El Diablo hingga karakter bir yang dihasilkannya.
Semarak originalitas yang hendak digaungkan juga sudah terlihat semenjak jumpa pers dengan menghadirkan salah satu band Heavy Metal tanah air Hellcrust sebagai pembuka. Pemain drum Hellcrust Andyan Gorust menyuarakan pendapatnya mengenai originalitas yang berarti berbeda dan jujur.
Kampanye originalitas ini ditujukan untuk para metalhead yang ragu untuk mengekspresikan karya mereka. Musik yang identik dengan suara gitar yang terdistorsi, vokal yang melengking, dan gebukan drum yang agresif ini sering mendapat respon negatif karena tidak mudah diterima oleh khalayak.
Seperti ciri khas musik metal yang cenderung memaparkan perasaan dalam karyanya, musik metal memang hadir dengan suatu karakter tersendiri dalam industri musik dunia.
“Kejujuran dalam berkaryalah yang membuat musik metal masih eksis sampai sekarang. Mereka tidak peduli apakah musik ini akan terkenal, akan komersil, atau akan disukai masyarakat. Mereka memainkan musik, mereka suka, mereka mainkan,” tutup Wendi.
Penulis: Ivan Jonathan
Editor: Kezia Maharani Sutikno
Foto: Evan Andraws