JAKARTA, ULTIMAGZ.COM – Perusahaan taksi PT Blue Bird Tbk meluncurkan taksi bertenaga listrik untuk melengkapi jajaran armadanya pada Senin (22/04/19) di Jakarta. Blue Bird kini menjadi operator taksi listrik pertama di Indonesia.
Ada dua tipe mobil listrik untuk dua kelas layanan Bluebird yang diperkenalkan ke masyarakat, yaitu premium dan reguler. Layanan taksi premium Silverbird menggunakan Tesla model X 75D A/T yang didatangkan dari Inggris. Sementara itu, layanan taksi reguler Blue Bird menggunakan BYD e6 A/T yang diimpor dari Cina. Sebelumnya, BYD juga telah memasok bus listriknya untuk Transjakarta yang telah diluncurkan pada ajang Busworld Southeast Asia di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, pada 20-22 Maret lalu.
Blue Bird akan mengoperasikan 25 unit BYD e6 dan lima unit Tesla Model X 75D sebagai tahap awal dengan nilai investasi mencapai Rp40 miliar. Taksi listrik ini akan mulai dioperasikan pada Mei 2019. Rencananya, hingga tahun depan Blue Bird akan terus menambah armada taksi listriknya sampai 200 unit. Blue Bird yakin penggunaan taksi listrik ini mampu mengurangi emisi hingga 434,055 kilogram CO2 dan menekan konsumsi BBM sampai 1.800.000 liter.
Pada 2025, Blue Bird akan mendatangkan 2.000 unit taksi listrik. Dengan jumlah tersebut, jumlah konsumsi BBM mampu dipangkas hingga hampir 95.000 liter dan penurunan emisi hingga 21.700.000 kg emisi CO2.
Dikutip dari liputan6.com, Direktur PT Blue Bird Tbk Adrianto Djokosoetono menyebut tarif yang dikenakan untuk armada taksi listrik ini tidak ada perbedaan dengan armada taksi konvensional yang saat ini beredar.
“Untuk tarif kami targetkan tetap sama dengan Blue Bird lainnya karena saat ini kami belum mendapatkan mobil dengan harga yang bisa membuat (tarif) menjadi lebih murah walaupun charge listriknya lebih murah daripada bensin,” sebut Adrianto.
Untuk taksi listrik reguler Blue Bird dengan armada BYD e6, penumpang dikenakan tarif sebesar Rp 4.100,-/km. Sementara, untuk taksi premium Silverbird dengan armada Tesla model X 75D, penumpang dikenakan tarif sebesar Rp8.000,–Rp9.000,-/km.
Menurut Adrianto, pengoperasian taksi listrik ini tidak hanya mendukung pelestarian lingkungan, tetapi juga akan memberikan nilai tambah dalam kaitan dengan program ketahanan dan bauran energi nasional.
“Tidak cuma itu, termasuk juga program pengurangan penggunaan dan subsidi BBM, serta program pengurangan emisi gas buang yang dilaksanakan pemerintah,” katanya.
Dilansir dari tempo.co, Presiden Direktur Blue Bird Group Holding Noni Purnomo mengatakan, bersamaan dengan pengadaan taksi listrik, Blue Bird telah bekerja sama dengan Dana Dunia untuk Alam (WWF) dan Jaga Bumi untuk menggelar program cinta lingkungan dengan tajuk “One Ride One Seed”. Melalui program ini, satu penumpang taksi akan berkontribusi untuk menyumbang satu pohon yang akan ditanam di bantaran Sungai Ciliwung.
Sampai saat ini, Blue Bird sudah menyediakan Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU) di kantor pusatnya yang berada di Mampang. SPLU ini telah mengaplikasikan teknologi pengisian daya cepat atau fast charging dengan daya 40 kV per 25 menit.
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, pemerintah mendukung pengadaan mobil listrik. Ia menambahkan, pemerintah akan mendukung tumbuhnya produksi mobil listrik.
“Ini kita lihat sebagai transfer teknologi. Kita akan jadi pemain global dalam bidang mobil listrik,” ucapnya.
Penulis: Abel Pramudya
Editor: Geofanni Nerissa Arviana
Foto: kompas.com
Sumber: detik.com, tempo.co, cnnindonesia.com, liputan6.com