• About Us
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Advertise & Media Partner
  • Kode Etik
Sunday, June 8, 2025
No Result
View All Result
ULTIMAGZ
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
No Result
View All Result
ULTIMAGZ
No Result
View All Result
Home Event

Kontrol, Tanggung Jawab dan Pemahaman, Solusi Tepat atas Hate Speech

by Richard Joe
December 14, 2015
in Event, Info Kampus
Reading Time: 2 mins read
Kontrol, Tanggung Jawab dan Pemahaman, Solusi Tepat atas Hate Speech
0
SHARES
390
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

SERPONG, ULTIMAGZ.com – Surat Edaran Kapolri yang baru-baru ini terbit merupakan suatu antisipasi dari munculnya istilah hate speech di tengah-tengah masyarakat. Pro dan kontra pasti akan selalu muncul, tetapi bagaimanapun itu, fenomena di dalam ruang publik ini sebenarnya memiliki solusi jitu berupa kontrol, pertanggungjawaban, dan pemahaman.

Hal tersebut diungkapkan oleh Ignatius  Haryanto, Pangeran Siahaan, dan Muhamad Heychael, dalam Diskusi Jumat (Disjum) yang diadakan Ultimagz di Kantin Gedung C Universitas Multimedia Nusantara, Jumat (11/12).

Salah satu Dosen Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Multimedia Nusantara, Ignatius Haryanto, secara terus terang menyatakan bahwa dirinya berada pada posisi pro dalam hal Surat Edaran Kapolri mengatasi hate speech ini. Menurutnya, hal ini akan menjadi batas yang jelas dalam penyampaian pendapat tanpa menimbulkan korban penyerangan.

Berbeda dengan Ignatius Haryanto, dua narasumber lain memberikan pandangan mereka tentang isu hate speech, tanpa menonjolkan sisi pro dan kontra.

“Pada saat ini, orang-orang menjadi semakin sensitif terhadap sesuatu yang berbau rasis,” ungkap Pangeran Siahaan. Kolumnis olahraga detik.com dan presenter BeIN Sports ini mengatakan bahwa orang terlalu banyak memukul rata anggapan yang ada dalam masyarakat. Ilustrasinya adalah ketika seseorang hanya menyebut suatu ciri fisik, orang banyak yang mempersepsikannya ke arah yang berbau rasisme.

Pria 28 tahun yang akrab disapa dengan sebutan “Pange” ini juga menambahkan bahwa semua pembicaraan pasti memiliki konsekuensi. Tak terkecuali di dalam media ketika masyarakat mengonsumsi suatu informasi terdapat pihak yang merasa terserang dan masalah tak dapat terhindarkan pada saat itu.

Sementara itu, Muhamad Heychael, yang juga merupakan Dosen Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Multimedia Nusantara, memiliki pandangan bahwa pemahaman masyarakat mengenai hal ini masih cukup sempit. Bahkan hanya sekadar untuk membedakan hate speech, hinaan, dan ancaman.

Menurut Heychael, bahkan dikeluarkannya UU ITE pun hanya memunculkan “pasal karet” lainnya. Teknologi menjadi sesuatu yang sulit untuk disebut menjadi ruang publik mengingat belum menjangkau secara keseluruhan. Sedangkan selain harus terdapat aturan, syarat lainnya terjadi ruang publik ialah adanya persamaan hak dan kesempatan.

“Kalau memang sudah ngomongin Indonesia ya begini nih bunyinya,” candanya sekaligus menanggapi fire alarm yang tiba-tiba berbunyi di tengah-tengah berlangsungnya Disjum.

Penulis: Richard Joe Sunarta
Editor: Annisa Meidiana
Fotografer: Debora Darmawan

Tags: disjumDiskusi Jumatinfo kampusKontrol Tanggung Jawab dan Pemahaman Solusi Tepat atas Hate Speechultimagzultimagz.comumn
Richard Joe

Richard Joe

Related Posts

Nyoman Paul tampil perdana di BNI Java Jazz Festival 2025 yang digelar di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Jumat (30/05/25). (ULTIMAGZ/Putri C. Valentina)
Event

Nyoman Paul Debut di Java Jazz Festival 2025 dengan Album LUAP

May 31, 2025
IMDES 2025 menggelar Student Exhibition di area Nusakara, Universitas Multimedia Nusantara, pada Kamis (15/05/25). (ULTIMAGZ/Putri C. Valentina)
Event

IMDES 2025 Angkat Tema Keberlanjutan: Mahasiswa Tunjukkan Gagasan Inovatif

May 17, 2025
Aksi Kamisan ke-860 digelar di seberang Istana Merdeka, Kamis (08/05/25), untuk mengenang Marsinah dan menolak wacana Soeharto sebagai pahlawan nasional. (ULTIMAGZ/Putri C. Valentina)
Event

Mengenang 32 Tahun Kematian Marsinah Lewat Aksi Kamisan Ke-860

May 14, 2025
Next Post
SE Ujaran Kebencian Bukan Ancaman

SE Ujaran Kebencian Bukan Ancaman

Popular News

  • wawancara

    Bagaimana Cara Menjawab Pertanyaan ‘Klise’ Wawancara?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Risa Saraswati Ceritakan Kisah Pilu 5 Sahabat Tak Kasat Matanya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kisah Ivanna Van Dijk Sosok Dari Film ‘Danur 2 : Maddah’

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gading Festival: Pusat Kuliner dan Rekreasi oleh Sedayu City

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Merasa Depresi? Coba Cek 4 Organisasi Kesehatan Mental Ini!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Pages

  • About Us
  • Advertise & Media Partner
  • Artikel Terbar-U
  • Beranda
  • Kode Etik
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Ultimagz Foto
  • Disabilitas

Kategori

About Us

Ultimagz merupakan sebuah majalah kampus independen yang berlokasi di Universitas Multimedia Nusantara (UMN). Ultimagz pertama kali terbit pada tahun 2007. Saat itu, keluarga Ultimagz generasi pertama berhasil menerbitkan sebuah majalah yang bertujuan membantu mempromosikan kampus. Ultimagz saat itu juga menjadi wadah pelatihan menulis bagi mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi (FIKOM) UMN dan non-FIKOM.

© Ultimagz 2021

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto

© Ultimagz 2021