Badan penelitian dan pembangunan memiliki faktor penting dalam media. Hal tersebut ditunjukkan oleh salah satu media besar di Indonesia, yakni Kompas. Bagi kegiatan jurnalistik, ketepatan informasi menjadi kunci penting bagi kredibilitas media. Jurnalisme presisi menjadi hal yang didengungkan oleh Kompas dalam acara Kompas Saba Kampus di Universitas Multimedia Nusantara (UMN).
“Sebetulnya, status kami adalah wartawan peneliti. Jadi, kami juga harus menulis dan punya bekal kemampuan jurnalistik, tetapi dengan metode presisi jurnalisme,” kata Irene Purwantari, Kajian Politik, Hukum, dan Sosial Budaya Litbang Kompas dalam workshop Research & Development, Sabtu (26/4).
Jurnalisme Presisi merupakan kegiatan jurnalistik dengan menggunakan data yang tepat. Menurut peneliti Litbang kompas, cara yang dilakukan untuk menghimpun data beragam, yakni menelpon langsung ke masyarakat. Selain itu, jika untuk pemilu dapat dilakukan pemantauan langsung ke TPS atau survei langsung.
Data yang dihimpun oleh Litbang Kompas pun bukan hanya dapat digunakan oleh pihak media sendiri. Masyarakat luas bisa mengakses informasi dari Pusat Informasi Kompas.
“Pusat informasi menjadi tempat bagi masyarakat luas untuk mencari data, seperti penulisan skripsi atau bahkan keperluan dari sebuah perusahaan. Layanan umum ini memang dapat melayani mahasiswa skripsi dan instansi,” tambah Irene.
Melalui lokakarya yang diadakan oleh Kompas, pembicara berusaha untuk mencoba menjelaskan dan menarik minat mahasiswa mengenai bidang penelitian di media. Di sisi lain, tidak semua peserta langsung tertarik. “Kalo buat kerja memang kurang tertarik, kalo ilmu riset yang gue miliki memang kurang,” ujar Bayu, salah satu peserta workshop.
Workshop yang dilaksanakan di ruang B 314 ini diikuti oleh sekitar 30 peserta. Hanya saja di antara mereka masih banyak yang keluar masuk lantaran harus mengikuti kelas masing-masing atau minta izin kepada dosen. Pasalnya, workshop ini diadakan bersamaan saat kelas berlangsung.
[divider] [/divider] [box title=”Info”]
Penulis: Johannes Hutabarat
Editor: Desy Hartini
Foto: Dok. Ultimagz[/box]



