JAKARTA, ULTIMAGZ.com – Pelestarian satwa liar saat ini semakin jadi perhatian publik, terlebih dengan makin maraknya perburuan hewan secara ilegal untuk kepentingan ekonomi. Melalui diskusi panel bertajuk “Wildlife Expedition AIESEC” di Universitas Prasetiya Mulya (Prasmul) pada Kamis (26/07/18), Miss Indonesia 2015 Maria Harfanti berbagi pengetahuan tentang menjaga alam liar bagi generasi muda.
Bagi Maria, semua orang harus peduli dengan spesies langka, khususnya generasi penerus bangsa. Lulusan Universitas Trisakti dan Universitas Indonesia itu menganggap media sosial merupakan wadah yang paling tepat untuk mengingatkan pentingnya pelestarian satwa langka.
“Bagi saya sekarang, semua yang saya unggah bisa memberi pengaruh kepada orang lain. Kita bisa memberi informasi tentang satwa langka atau tempat-tempat yang bisa dikunjungi, daripada mengunggah foto selfie atau foto lain yang tidak perlu,” tutur wanita yang juga menyandang gelar Juara 3 dalam ajang Miss World 2015.
Kampanye di media sosial menjadi bentuk pemanfaatan teknologi guna mengedukasi kaum muda. Tidak peduli seberapa banyak pengikut yang dimiliki, kampanye melalui media sosial bisa memberi dampak, bahkan bagi orang-orang dekat yang terhubung di dalamnya.
Maraknya perburuan liar serta kurangnya perhatian masyarakat terhadap alam akan berujung pada kepunahan spesies tertentu. Maria menilai pendidikan tentang hal tersebut harusnya ditanamkan sejak usia dini. Sayangnya, sampai saat ini belum ada kurikulum khusus yang menerangkan materi wildlife dalam sistem pendidikan Indonesia, sehingga pesan untuk melestarikan satwa liar pun tidak maksimal.
“Sebaiknya di sekolah-sekolah mengenalkan konservasi pada siswa supaya meningkatkan kepedulian akan pentingnya menjaga satwa liar,” ujar Maria.
Acara diskusi panel “Wildlife Expedition AIESEC” dihadiri oleh sejumlah mahasiswa relawan dari berbagai negara seperti Belanda, Cina, Jerman, Hong Kong, India, Mesir, dan Vietnam yang tergabung dalam organisasi internasional AIESEC. Selaku pembicara, Maria membagikan kisahnya pada mereka tentang pendidikan dan relawan untuk kegiatan sosial.
Diskusi tersebut merupakan rangkaian acara AIESEC Prasetiya Mulya program musim panas yang berlangsung selama enam minggu. Sejak 12 Juli, para relawan menjalani serangkaian kegiatan seperti kunjungan ke tempat penampungan hewan, kebun binatang, pemberian edukasi di sekolah, serta konservasi di Ujung Kulon.
Penulis: Nabila Ulfa Jayanti
Editor: Gilang Fajar Septian
Foto: Nabila Ulfa Jayanti