JAKARTA, ULTIMAGZ.com – Blue Bird Group, perusahaan transportasi asal Indonesia, akan menambah jenis armadanya dengan kendaraan canggih berupa mobil listrik yang tidak lagi membutuhkan sebuah bahan bakar. Walaupun informasi tersebut masih ditutup rapat oleh pihak perusahaan, tetapi kabar tersebut dibenarkan oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub).
Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Budi Setyadi mengatakan bahwa perusahaan transportasi berlogo burung biru tersebut sudah menjalankan uji tipe di Balai Pengujian Laik Jalan dan Sertifikasi Kendaraan Bermotor (BPLJSKB).
“Dari sektor transportasi sudah ada. Kemarin yang masukin terakhir uji tipe mobil listrik dari Blue Bird. Saya lupa unitnya ada berapa, antara 40 sampai 50 unit kalau tidak salah,” ucap Budi saat dihubungi kompas.com, Jumat (01/02/19).
Hal ini memperkuat pernyataan sebelumnya yang muncul dari Division of Engineering and Procurement Planning PLN Zainal Arifin. Ia menjelaskan sebuah proyeksi pembangunan fasilitas charging station atau Stasiun Penyedia Listrik Umum (SPLU). yang salah satunya akan berlokasi di kantor Blue Bird.
Ia mengungkapkan, Blue Bird sudah memesan SPLU di salah satu pool terbesar yang ada di Jakarta sebagai tempat charging station atau pengisian daya untuk armada taksi listriknya. Hingga kini, SPLU tersebut masih dalam proses pengerjaan oleh PLN.
“Betul, informasi yang saya dapat dari mereka (Blue Bird) pakai BYD. Untuk proses charging station, perkembangannya sudah sejauh apa saya belum pantau karena baru berjalan. Tapi untuk target itu kita sama dengan pengembangan SPLU lain di Jakarta dan Bali, yakni akhir Maret nanti,” ucap Zainal kepada kompas.com.
BYD merupakan salah satu merek mobil listrik yang berasal dari China dan memiliki beberapa bentuk kendaraan, mulai dari hatchback, SUV, hingga MPV. Di Hong Kong dan negara-negara lain yang sudah terlebih dahulu menggunakan BYD, model hatchback dipilih sebagai armada taksi listrik mereka, yakni BYD E6. Melihat dari spesifikasi BYD E6, mobil tersebut diklaim akan menggunakan baterai jenis fosfat yang mampu menempuh jarak hingga 300 kilometer dalam dua jam pengisian daya.
Direktur Marketing PT Blue Bird Tbk Amelia Nasution menjelaskan, penggunaan mobil listrik sebagai armada taksi masih dalam tahap menunggu aturan mainnya.
“Untuk penggunaan kendaraan listrik, Blue Bird sebagai perusahaan yang taat hukum akan menunggu peraturan dan regulasi yang ditetapkan pemerintah. Saat ini Perpresnya masih dalam tahap penyelesaian terakhir sebelum diterbitkan oleh kementerian terkait,” ujar Amelia.
Penulis: Azhar Dwi Arinata
Editor: Geofanni Nerissa Arviana
Foto: Kompas.com
Sumber: Kompas.com, Viva.co.id, dan Detik.com