Orientasi Mahasiswa Baru (OMB) 2014 di hari pertama kemarin, Senin (25/8) sedikit berbeda dengan OMB yang dilaksanakan pada tahun sebelumnya. Jika 2013 kemarin para Maba diwajibkan memakai sepatu hitam dan membuat tas dari karung, maka tahun ini peraturan tersebut diubah menjadi lebih ringan.
Maba diperbolehkan membawa tas ransel dan mengenakan sepatu dengan warna dominan putih atau hitam. Sehubungan dengan peraturan tersebut, ketua panitia OMB 2014, Felicia Monica mengatakan psikologis setiap orang berbeda-beda sehingga perlakuan yang diberikan pun juga berbeda.
“Setiap tahun berubah. Setiap tahun psikologis mahasiswa baru berbeda-beda, sehingga di tahun ini aku dan Ryandika (wakil ketua OMB 2014) mencoba untuk mencari tahu terlebih dahulu,” jelasnya.
Peraturan baru ini ditetapkan dengan pertimbangan yang berangkat dari kelemahan-kelemahan pada pelaksanaan OMB untuk mahasiswa angkatan ke-7 itu hingga panitia memperbaikinya di tahun ini.
Perbaikan ini pun dirasakan dapat memberikan pembelajaran yang efektif, karena nilai yang ingin dicapai dalam OMB tahun ini adalah cinta almamater, tegas, bijaksana, dan intelektual.
“Ini cara yang pas dan tidak dimajakan,” tegas Felicia.
Namun, rupanya Rektor UMN, Ninok Leksono, merasa bahwa masih ada kesenjangan dalam penyelenggaraan OMB di hari pertama ini. Ninok dan jajaran pemimpin UMN lainnya ingin mengembalikan dan menyelaraskan OMB kepada tujuan dasarnya, menciptakan komunikasi yang efisien, dan pemanfaatan waktu
“Masih ada perbedaan antara apa yang digariskan oleh pimpinan dan apa yang dilaksanakan oleh panitia,” ujar Ninok.
“Tidak perlu komunikasi yang agak bertele-tele. Harus tegas, lugas, dan cepat dilaksanakan sehingga setiap saat bernilai,” lanjutnya kembali.
[box title=”Info”]Reporter : Lani DianaEditor : Ghina Ghaliya
Fotografer : Kevin Gunadjaja[/box]