BANTEN, ULTIMAGZ.com – Petualang sejati akan senantiasa mencai hal-hal baru di sekitarnya. Terlebih ketika ia penat akan riuhnya ibukota. Sawarna, pantai cantik yang akan menyegarkan tubuh dan pikiran kalian. Sebuah referensi wisata yang hendak memanjakan mata dengan pesona, laut, dan ombaknya.
Memang, untuk menuju pantai yang terletak di Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak, Banten ini cukup sulit. Bukit, lautan, dan hutan harus ditempuh demi mencapai pantai yang dikenal dengan surga tersembunyi di pesisir Pantai Banten. Masih jarang wisatawan yang tahu. Menurut beritakhatulistiwa.com, jumlah pengunjung hingga Oktober 2013 mencapai 80 ribu. Jumlah tersebut masih cukup jauh dibandingkan pantai Anyer. Sekitar 70 persen penduduk Banten memilih berlibur di sana dibandingkan dengan Pantai Sawarna.
Kalian harus melalui bukit yang dibelah menjadi jalan kendaraan. Jalan menanjak, turunan terjal, serta tikungan tajam juga mengiringi perjalanan. Namun, sesampainya di sana, mata kalian akan dimanjakan oleh panorama alam nan elok. Kalian dapat melihat dari atas bukit sampai ke Pantai Pelabuhan Ratu.
Waktu yang ditempuh dari Pantai Pelabuhan Ratu sekitar dua jam. Namun, bagi kalian yang memulai perjalanan dari Jakarta, kalian harus menempuh waktu yang lebih lama, yakni sekitar enam sampai tujuh jam. Kendati demikian, para wisatawan dari mancanegara seperti Australia, Inggris, Jepang, dan Korea menjadikan pantai Sawarna sebagai salah satu lokasi wisata favorit. Kebanyakan wisatawan asing menyukai ombak di sini yang cocok untuk surfing.
Pagi hari di Sawarna memperlihatkan gambaran langit berwarna biru muda, deruan ombak, dan embusan angin yang terdengar mengiring. Oleh karena pantai ini masih sepi wisatawan, kencangnya suara ombak sangat jelas terdengar.
Nah, bagi kalian yang ingin menyendiri, Sawarna malam hari adalah waktu yang pas. Suasana gelap, suara ombak, dan embusan angin akan mengiringi renungan.
Tak hanya itu, Sawarna memiliki keunikan lain, yakni terik matahari yang tidak terlalu menyengat. Tempat ini cocok bagi kalian yang tidak ingin terkena paparan sinar matahari. Dengan begitu, kalian pun bisa bermain-main di pantai ini tanpa perlu takut kulit terbakar.
Sayangnya, Sawarna masih belum begitu terekspos. Jarak menjadi alasan utama kurangnya pengunjung. Selain itu, infrastruktur juga belum terlalu memadai. Lampu jalan, jalan lingkungan, dan jembatan gantung masih belum bisa dibilang layak.
Meski belum mengoptimalkan infrastruktur, kini pemerintah Banten tengah berupaya untuk menarik perhatian wisatawan ke pantai ini. Beberapa di antaranya adalah dengan mengadakan gebyar wisata serta pertunjukkan wayang golek.
Terlepas dari semua itu, Pantai Sawarna adalah salah satu objek wisata yang masih alami. Entah itu pagi ataupun malam, Sawarna akan terus mengingatakan kita pada ombak dan angin yang menenangkan.
[divider] [/divider] [box title=”Info”]Oleh Desi Permatasari
Editor: Hana Krisviana
Foto: Michael Andrew
[/box]