JAKARTA, ULTIMAGZ.com – Miles film bekerja sama dengan Kompas Gramedia Studio membuat acara Diskusi dan Screening Behind the Scene Film Pendekar Tongkat Emas di lantai 1 ruang meeting The Jakarta Post, pada Jumat (8/10). Film yang masih dalam tahap editing ini menceritakan tentang persilatan di Indonesia.
Kecintaan Mira Lesmana pada komik silat pada masa kecil, menggerakan dirinya untuk memproduseri sebuah film persilatan di era modern ini. Film ini merupakan ide yang ia impikan sejak dahulu dan baru terealisasikan sekarang. Mira memilih Nicholas Saputra, Reza Rahadian, Eva Celia, Tara Basro, Prisia Nasution, Darius Sinathra, dan artis senior Christine Hakim sebagai pemainnya.
Film ini pun disutradarai oleh Ifa Isfansyah yang juga suka komik silat. Ia membantu Mira untuk mewujudkan film silat pertama di Indonesia. Rupanya, sebelumnya Mira meminta Riri Riza membantunya. Namun, menurut Riri, Mira harus bekerja sama dengan orang yang tepat, orang yang juga mengagumi komik silat.
Selama tiga bulan lamanya, proses syuting ini berlangsung di Sumba, Nusa Tenggara Timur. Pendekar Tongkat Emas pun siap tayang di bioskop pada 18 Desember 2014 nanti.
Perlu diketahui, rupanya, Mira Lesmana menggeluarkan budget untuk Pendekar Tongkat Emas sebesar 25 miliar. Tentu saja ini merupakan angka yang begitu besar untuk membuat sebuah film Indonesia. Lantas, apakah Mira tak khawatir kalau tidak balik modal?
“Setiap membuat film di Indonesia pasti ada resikonya,” jelas wanita berumur 50 tahun ini, dengan santai.
Bagi wanita yang pernah memproduseri film Ada Apa Dengan Cinta dan Laskar Pelangi ini, ia tidak terlalu mengharapkan apakah balik modal atau tidak. Ia menambahkan, lihat saja nanti apakah film ini dapat diterima dan menarik hati para pecinta dunia silat yang ingin bernostalgia. Baginya, ini adalah tantangan baru mengesankan dalam hidupnya yang tak akan terlupakan.
Maka dari itu, dijalinlah kerja sama dengan Kompas Gramedia Studio yang memiliki antusiasme yang sama dengan dunia perfilman, khususnya film silat klasik di Indonesia. Harapannya adalah kualitas perfilman Indonesia meningkat dan tetap dicintai oleh masyarakatnya sendiri.
[divider] [/divider] [box title=”Info”]Penulis: Silsa Dea Suryana
Editor: Sintia Astarina
Foto: Silsa Dea Suryana
[/box]