• About Us
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Advertise & Media Partner
  • Kode Etik
Friday, May 9, 2025
No Result
View All Result
ULTIMAGZ
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
No Result
View All Result
ULTIMAGZ
No Result
View All Result
Home Lainnya

Toxic Productivity: Ketika Produktivitas Lampaui Batas

by Jemima Anasya Rachman
February 26, 2025
in Lainnya
Reading Time: 3 mins read
Ilustrasi Toxic Productivity (Freepik.com)

Ilustrasi Toxic Productivity (Freepik.com)

0
SHARES
18
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

SERPONG, ULTIMAGZ.com –  Memang baik ketika Ultimates memiliki banyak kegiatan dengan tujuan meraih sebuah prestasi atau sekadar mempelajari hal baru dan menjaga produktivitas. Namun, ternyata produktivitas yang umumnya dianggap baik ini, dapat menimbulkan beberapa hal negatif ketika dilakukan terlalu berlebihan. Hal ini biasa disebut Toxic Productivity.

Pernahkah Ultimates merasakan beberapa hal seperti rasa bersalah saat tidak melakukan apa-apa? atau tidak merasa puas dengan apa yang telah diraih saat berhasil mencapai sebuah tujuan? Mungkin itu menjadi pertanda bahwa Ultimates tengah menghadapi Toxic Productivity, ketika produktivitas melampaui batas. 

Baca juga: Post Concert Amnesia: Kehilangan Detail Ingatan Setelah Menonton Konser

Hal ini juga dapat diartikan sebagai kondisi ketika Ultimates tidak memedulikan kesehatan fisik dan mental demi mendorong diri untuk bekerja sampai melewati batas. Sering kali tertekan untuk menyibukkan diri hingga merasa bersalah atau tidak nyaman untuk beristirahat. Dilansir dari Talenta.co, terkadang terdapat beberapa orang yang melakukan ini sebagai distraksi dari tuntutan dalam hidup. Namun, perlu diketahui bahwa hal ini tidak dianjurkan untuk dilakukan. 

Melansir Alodokter.com, hal ini dapat dikaitkan dengan istilah hustle culture yang telah menjadi tren di kalangan anak muda. Istilah ini dapat diartikan sebagai budaya yang menuntut gaya hidup untuk bekerja secara keras dan cepat tanpa memedulikan diri atau ‘budaya gila kerja’. Budaya ini muncul karena seorang individu kerap kali membandingkan kesuksesan diri sendiri dengan orang lain.  Dari perbandingan tersebut, tumbuh rasa takut untuk tertinggal atau terlampaui dari orang lain, bahkan dapat memunculkan rasa  obsesif personal untuk mendapatkan sebuah status sosial yang spesial. 

Di zaman ketika semua orang mempunyai media sosial, hustle culture rawan sekali terjadi. Hampir setiap saat, Ultimates melihat hasil prestasi di lingkungan sekitar tanpa mengetahui proses di balik layar. Tanpa disadari, perlahan Ultimates akan membandingkan sisi buruk diri sendiri dengan sisi terbaik orang lain yang ada di sosial media. 

Tidak hanya berdampak kepada diri sendiri, tetapi toxic productivity juga berdampak kepada orang-orang terdekat. Penuhnya waktu dengan kegiatan-kegiatan yang dipandang produktif menyebabkan terlupakannya waktu untuk teman atau keluarga. 

Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengatasi hal ini. Pertama, perlu disadari bahwa manusia mempunyai batas kejenuhan. Kenali batas tersebut, jika jadwal sudah penuh dengan kuliah, organisasi, kepanitiaan, atau magang, tetap sisakan waktu untuk rehat. 

Kedua, hindari fear of missing out (FOMO). Perlu diketahui bahwa setiap orang memiliki laju kehidupannya masing-masing. Ketika Ultimates merasa ingin memaksakan hasil yang sama dengan orang lain, ingat bahwa hidup bukan one size fits all (satu ukuran cocok untuk semua).

Baca juga: Birthday Blues Saat Ulang Tahun Tak Lagi Istimewa

Proses yang dilalui seseorang belum tentu cocok dengan proses Ultimates. Akan sangat baik untuk Ultimates memahami prioritas yang sesuai dengan kebutuhan Ultimates sendiri. Skala prioritas penting sekali untuk dibuat agar satu aktivitas tidak akan mengganggu aktivitas yang lain, dilansir dari Kumparan.com.

Jika Ultimates merasa telah terjebak dalam siklus toxic productivity, jangan segan untuk mencari bantuan. Baik kepada teman, maupun berkonsultasi langsung dengan seorang ahli.

 

 

Penulis: Jemima Anasya Rachman

Editor: Kezia Laurencia

Foto: Freepik.com

Sumber: Talenta.co, Alodokter.com, Kumparan.com

 

Jemima Anasya Rachman

Jemima Anasya Rachman

Related Posts

Sekelompok paparazi tengah mengabadikan momen. (nypost.com)
Lainnya

Sering Menjadi Sorotan, Apa Sebenarnya Peran Paparazi dalam Dunia Selebritas?

May 9, 2025
Pemberontakan Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia (PRRI). (kompas.com)
Iptek

Kelamnya Sejarah Revolusi Indonesia: Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia (PRRI)

May 9, 2025
Rambu papan penunjuk jalan. (Kompas.com)
Lainnya

Papan Warna Biru dan Hijau Pada Rambu Lalu Lintas Berbeda, Ini Penjelasannya!

May 6, 2025
Next Post
Foto Kereta Api Indonesia. (urbanasia.com)

Mudik Lebih Nyaman: KAI Tambah Dua Kereta Menuju Malang

Comments 8

  1. DavidLasia says:
    2 weeks ago

    kamagra pas cher: kamagra en ligne – achat kamagra

  2. BernardBaM says:
    2 weeks ago

    Acheter Kamagra site fiable: kamagra livraison 24h – kamagra oral jelly

  3. BernardBaM says:
    2 weeks ago

    Acheter Kamagra site fiable: kamagra pas cher – kamagra livraison 24h

  4. BernardBaM says:
    2 weeks ago

    п»їpharmacie en ligne france: pharmacie en ligne pas cher – pharmacies en ligne certifiГ©es pharmafst.com

  5. BernardBaM says:
    2 weeks ago

    Tadalafil 20 mg prix sans ordonnance: Cialis en ligne – Cialis sans ordonnance pas cher tadalmed.shop

  6. BernardBaM says:
    2 weeks ago

    pharmacie en ligne pas cher: pharmacie en ligne pas cher – pharmacie en ligne france livraison internationale pharmafst.com

  7. BernardBaM says:
    2 weeks ago

    Kamagra pharmacie en ligne: kamagra en ligne – Achetez vos kamagra medicaments

  8. Stevensah says:
    2 weeks ago

    cross border pharmacy canada: Canadian pharmacy shipping to USA – prescription drugs canada buy online

Popular News

  • wawancara

    Bagaimana Cara Menjawab Pertanyaan ‘Klise’ Wawancara?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Risa Saraswati Ceritakan Kisah Pilu 5 Sahabat Tak Kasat Matanya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kisah Ivanna Van Dijk Sosok Dari Film ‘Danur 2 : Maddah’

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gading Festival: Pusat Kuliner dan Rekreasi oleh Sedayu City

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Merasa Depresi? Coba Cek 4 Organisasi Kesehatan Mental Ini!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Pages

  • About Us
  • Advertise & Media Partner
  • Artikel Terbar-U
  • Beranda
  • Kode Etik
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Ultimagz Foto
  • Disabilitas

Kategori

About Us

Ultimagz merupakan sebuah majalah kampus independen yang berlokasi di Universitas Multimedia Nusantara (UMN). Ultimagz pertama kali terbit pada tahun 2007. Saat itu, keluarga Ultimagz generasi pertama berhasil menerbitkan sebuah majalah yang bertujuan membantu mempromosikan kampus. Ultimagz saat itu juga menjadi wadah pelatihan menulis bagi mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi (FIKOM) UMN dan non-FIKOM.

© Ultimagz 2021

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto

© Ultimagz 2021