SERPONG, ULTIMAGZ.com – Konferensi developer game terbesar di Indonesia, Game Developer Gathering (GDG) siap kembali digelar tahun ini. Dalam perhelatan keenamnya ini, GDG di gelar di kampus Universitas Multimedia Nusantara, Serpong, Sabtu (06/12).
Beberapa pembicara dari developer papan atas Indonesia hadir dan membagikan ilmunya dalam GDG kali ini, antara lain Kris Antoni (GDG 2014 President dan CEO dari Toge Productions) dan Robbi Baskoro (CEO dari Duniaku.net). Selain itu, beberapa nama dari perusahaan kelas dunia juga membagikan pengalaman mereka, seperti Vaibhav Odhekar (POKKT), Norman Sasono (Developer Experience and Evanglism Microsoft Indonesia), dan masih banyak lagi.
Seiring dengan perkembangan industri game di dunia, saat ini Indonesia terdapat lebih dari 400 developer dengan lebih dari 1000 game yang diciptakan. Maka dari itu, GDG merupakan wadah untuk menghubungkan mahasiswa, developer game, investor, publisher, dan media dalam sebuah platform untuk saling berbagi pengalaman mereka dalam industri game.
“Saya rasa acara ini penting banget untuk membuat sebuah wadah para developer, selain bisa kumpul-kumpul, saling sharing, bisa saling berkomunikasi dan berkolaborasi,” ujar Kris Antoni.
Dia juga menambahkan bahwa jika ingin membuat industri game ini semakin maju, kita harus sering mengadakan kegiatan seperti GDG ini, tidak bisa semuanya dikerjakan sendiri.
Salah satu pembicara di acara ini, Norman Sasono, juga melihat pesatnya perkembangan industri game di dunia yang berdampak besar bagi Indonesia, hal ini memberikan kesempatan bagi perkembangan bisnis di bidang tersebut.
“Excited banget akan industri game yang semakin maju, kami di sini sangat mendukung para developer di Indonesia untuk bisa berkembang, apalagi game developer di Indonesia mulai ramai,” ujar Norman dalam sesi konferensi pers.
Dalam GDG ini, ia juga menyarankan agar para game developer bisa bersaing di dunia internasional untuk bisa membuat game yang berskala global.
“Game industri kita harus mulai fokus ke global market, jangan di market indonesia saja, terutama dari segi kualitasnya karena di luar kesempatanya lebih besar,” tambahnya.
[divider] [/divider] [box title=”Info”]Reporter : Christoforus Ristianto
Editor: Didit Abdillah
Kontributor : Amalia Kartika
[/box]



