SERPONG, ULTIMAGZ.com – Saat Ultimates berkunjung ke tempat makan ala Jepang, Ultimates pasti sudah tidak asing dengan sajian nasi yang dikepalkan bersamaan dengan daging ikan mentah yang segar. Tidak hanya itu, terdapat sajian lain berupa potongan ikan mentah yang disajikan bersama kecap asin dan wasabi, itulah hidangan sashimi. Tetapi, apakah Ultimates pernah membayangkan bahwa daging di atas piring itu bukan ikan, melainkan daging kuda?
Olahan daging kuda ini tidak disebut sashimi, tetapi basashi. Melansir dari binus.ac.id, “Ba” (馬) berarti kuda dan “sashi” (刺し) yang merujuk pada metode masak ala Jepang, sashimi. Hidangan ini lahir dari kisah sejarah dari seorang prajurit bernama Kato Kiyomasa, seorang komandan tentara perang dari Kumamoto.
Baca juga: Sushi Kani Ternyata Bukan Kani, tapi Surimi? Ini Faktanya!
Pada tahun 1500-an, Kiyomasa Kato sedang menginvasi wilayah Korea. Namun, ia diapit dengan kondisi krisis bahan makanan. Menanggapi situasi ini, Kato mencari solusi dan hanya bisa menemukan kuda sebagai bahan makanan di saat itu. Situasi menjadi krisis dan sulit, akhirnya Kato terpaksa mengonsumsi sahabat sejalannya, kuda untuk kebutuhan militer, dilansir dari maff.go.jp.
Seiring berjalannya waktu, basashi berkembang menjadi kuliner populer, terutama sejak tahun 1950-an. Setiap bagian dari daging kuda memiliki rasa yang berbeda-beda. Daging yang digunakan mencakupi daging berurat, daging tanpa lemak, hati, dan lidah. Perlu diketahui, bahwa daging kuda ini sudah menjadi kuliner yang khas di Kyushu, khususnya di Kumamoto. Oleh karena itu, mereka memiliki peternakan sendiri untuk merawat dan menghasilkan daging kuda yang berkualitas, dilansir dari gltjp.com.
Menariknya, daging kuda ini memiliki gizi yang tinggi. Melansir dari tempo.co, kandungan proteinnya mencapai 17,6 persen hingga 24,5 persen. Tidak hanya tinggi protein, kadar lemak pada daging kuda juga relatif rendah yakni dari 0,15 persen hingga 16,5 persen dilengkapi dengan beberapa kandungan yang bergizi lainnya seperti vitamin A, B1 C, dan E. Dengan demikian, kualitas gizi yang diperoleh dari kuda lebih tinggi daripada daging sapi.
Baca juga: Soap Nails: Tren Baru Kecantikan Kuku Natural dan Berkilau
Mengesampingkan sisi kesehatan dan historikal, memakan daging kuda dapat menjadi hal yang sensitif di beberapa negara lain seperti United Kingdoms (UK). Hal ini disebabkan negara seperti UK memiliki perasaan emosional pribadi terhadap kuda sehingga mereka tidak menerima jika hewan peliharaan dijadikan bahan makanan, dilansir dari libguides.umn.edu.
Bagaimana dengan Ultimates? Apakah Ultimates tertarik untuk mengonsumsi makanan khas Kyushu atau justru menjadi tim yang menolak kuda menjadi hidangan?
Penulis: Victoria Nadine Gunawan
Editor: Kezia Laurencia
Foto: maff.go.jp
Sumber: binus.ac.id, maff.go.jp, gltjp.com, tempo.co, libguides.umn.edu