• About Us
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Advertise & Media Partner
  • Kode Etik
Monday, October 6, 2025
No Result
View All Result
ULTIMAGZ
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
No Result
View All Result
ULTIMAGZ
No Result
View All Result
Home Budaya

Sashimi: Bukan dari Daging Ikan, tetapi Daging Kuda? Kenali Basashi

Victoria Nadine Gunawan by Victoria Nadine Gunawan
October 2, 2025
in Budaya, Iptek
Reading Time: 3 mins read
Foto hidangan daging kuda atau basashi. (maff.go.jp)

Foto hidangan daging kuda atau basashi. (maff.go.jp)

0
SHARES
13
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

SERPONG, ULTIMAGZ.com – Saat Ultimates berkunjung ke tempat makan ala Jepang, Ultimates pasti sudah tidak asing dengan sajian nasi yang dikepalkan bersamaan dengan daging ikan mentah yang segar. Tidak hanya itu, terdapat sajian lain  berupa  potongan ikan mentah yang disajikan bersama kecap asin dan wasabi, itulah hidangan sashimi. Tetapi, apakah Ultimates pernah membayangkan bahwa daging di atas piring itu bukan ikan, melainkan daging kuda?

Olahan daging kuda ini tidak disebut sashimi, tetapi basashi. Melansir dari binus.ac.id, “Ba” (馬) berarti kuda dan “sashi” (刺し) yang merujuk pada metode masak ala Jepang, sashimi. Hidangan ini lahir dari kisah sejarah dari seorang prajurit bernama Kato Kiyomasa, seorang komandan tentara perang dari Kumamoto.

Baca juga: Sushi Kani Ternyata Bukan Kani, tapi Surimi? Ini Faktanya!

Pada tahun 1500-an, Kiyomasa Kato sedang menginvasi wilayah Korea. Namun, ia diapit dengan kondisi krisis bahan makanan. Menanggapi situasi ini, Kato mencari solusi dan hanya bisa menemukan kuda sebagai bahan makanan di saat itu. Situasi menjadi krisis dan sulit, akhirnya Kato terpaksa mengonsumsi sahabat sejalannya, kuda untuk kebutuhan militer, dilansir dari maff.go.jp.

Seiring berjalannya waktu, basashi berkembang menjadi kuliner populer, terutama sejak tahun 1950-an. Setiap bagian dari daging kuda memiliki rasa yang berbeda-beda. Daging yang digunakan mencakupi daging berurat, daging tanpa lemak, hati, dan lidah. Perlu diketahui, bahwa daging kuda ini sudah menjadi kuliner yang khas di Kyushu, khususnya di Kumamoto. Oleh karena itu, mereka memiliki peternakan sendiri untuk merawat dan menghasilkan daging kuda yang berkualitas, dilansir dari gltjp.com. 

Menariknya, daging kuda ini memiliki gizi yang tinggi. Melansir dari tempo.co, kandungan proteinnya mencapai 17,6 persen hingga 24,5 persen. Tidak hanya tinggi protein, kadar lemak pada daging kuda juga relatif rendah yakni dari 0,15 persen hingga 16,5 persen dilengkapi dengan beberapa kandungan yang bergizi lainnya seperti vitamin A, B1 C, dan E. Dengan demikian, kualitas gizi yang diperoleh dari kuda lebih tinggi daripada daging sapi.

Baca juga: Soap Nails: Tren Baru Kecantikan Kuku Natural dan Berkilau

Mengesampingkan sisi kesehatan dan historikal, memakan daging kuda dapat menjadi hal yang sensitif di beberapa negara lain seperti United Kingdoms (UK). Hal ini disebabkan negara seperti UK memiliki perasaan emosional pribadi terhadap kuda sehingga mereka tidak menerima jika hewan peliharaan dijadikan bahan makanan, dilansir dari libguides.umn.edu.

Bagaimana dengan Ultimates? Apakah Ultimates tertarik untuk mengonsumsi makanan khas Kyushu atau justru menjadi tim yang menolak kuda menjadi hidangan?

 

 Penulis: Victoria Nadine Gunawan 

Editor: Kezia Laurencia

Foto: maff.go.jp

Sumber: binus.ac.id, maff.go.jp, gltjp.com, tempo.co, libguides.umn.edu

Tags: 2025Artikelartikel 2025basashidaging kudaiptekjepangkato kiyomasakulinersashimisashimi kudaSejarah
Victoria Nadine Gunawan

Victoria Nadine Gunawan

Related Posts

Toxic Shock Syndrome
Iptek

Toxic Shock Syndrome: Bahaya Menggunakan Pembalut Terlalu Lama!

October 1, 2025
Sistem Pay as You Throw untuk mengelola sampah organik dengan lebih bijak. (freepik.com)
Iptek

Pay as You Throw: Cara Korea Selatan Kurangi Sampah Makanan

September 30, 2025
waxing
Iptek

Waxing vs Shaving vs Sugaring, Mana yang Lebih Unggul?

September 30, 2025
Next Post
No Longer Human

No Longer Human: Catatan Hidup Seorang Penipu

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

two + nineteen =

Popular News

  • wawancara

    Bagaimana Cara Menjawab Pertanyaan ‘Klise’ Wawancara?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Risa Saraswati Ceritakan Kisah Pilu 5 Sahabat Tak Kasat Matanya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kisah Ivanna Van Dijk Sosok Dari Film ‘Danur 2 : Maddah’

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gading Festival: Pusat Kuliner dan Rekreasi oleh Sedayu City

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Merasa Depresi? Coba Cek 4 Organisasi Kesehatan Mental Ini!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Pages

  • About Us
  • Advertise & Media Partner
  • Artikel Terbar-U
  • Beranda
  • Kode Etik
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Ultimagz Foto
  • Disabilitas

Kategori

About Us

Ultimagz merupakan sebuah majalah kampus independen yang berlokasi di Universitas Multimedia Nusantara (UMN). Ultimagz pertama kali terbit pada tahun 2007. Saat itu, keluarga Ultimagz generasi pertama berhasil menerbitkan sebuah majalah yang bertujuan membantu mempromosikan kampus. Ultimagz saat itu juga menjadi wadah pelatihan menulis bagi mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi (FIKOM) UMN dan non-FIKOM.

© Ultimagz 2021

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto

© Ultimagz 2021