SERPONG, ULTIMAGZ.com – Koala adalah salah satu hewan yang sangat unik dan menarik perhatian karena kebiasaan tidurnya yang lama. Tahukah Ultimates bahwa hewan bertubuh kecil ini bisa tidur hingga 20 jam setiap hari? Fakta ini menjadikan koala sebagai salah satu hewan yang paling malas di dunia.
Melansir australia.com, koala hidup di Australia dan menghabiskan waktunya di atas pohon eukaliptus. Daun eukaliptus adalah makanan utama mereka, tetapi daun ini mengandung senyawa toksik dan serat yang sulit dicerna sehingga memiliki kandungan energi rendah. Bahkan, hewan yang menjadi ikon khas Australia ini perlu tidur selama 18 hingga 22 jam sehari untuk memulihkan energinya.
Baca juga: Bangsat: Tidak Hanya Ujar Makian tetapi Juga Jenis Serangga?
Selain menghemat energi, tidur lama juga dapat melindungi koala dari predator. Saat tidur di cabang pohon yang tinggi dan kuat, mereka memiliki proteksi lebih dari ancaman hewan pemangsa. Ketika bangun, waktu mereka lebih banyak dihabiskan untuk makan, bergerak ke pohon lain, dan membersihkan diri.
Koala memiliki sidik jari yang mirip dengan manusia, sehingga sulit dibedakan jika diamati secara dekat. Hal ini membuat para ilmuwan cukup terkejut karena mereka menunjukkan evolusi hewan yang unik. Mereka juga memiliki indera penciuman yang tajam untuk memilih daun eukaliptus yang paling manis dan bergizi.
Baca juga: Keratosis Pilaris, Kondisi Kulit Penyebab Rasa Kurang Percaya Diri
Mengutip tekno.sindonews.com, meskipun terlihat lambat, hewan ini adalah pemanjat pohon yang sangat terampil. Mereka bisa meloncat dari satu cabang ke cabang lain dengan gesit. Suara yang mereka keluarkan pun unik, berupa dengungan atau geraman, yang digunakan untuk berkomunikasi dengan koala lain terutama saat musim reproduksi.
Dengan tidur sampai 22 jam sehari, mereka menjalankan mekanisme hidup yang efektif dalam mengatasi tantangan lingkungan mereka. Keunikan serta cara hidup yang menakjubkan membuat hewan berbulu lebat ini tidak hanya menjadi daya tarik di dunia satwa liar, tetapi juga simbol kepedulian terhadap keanekaragaman hayati.
Penulis: Zalfa Zahiyah Putri Wibawa
Editor: Jessica Kannitha
Foto: australianwildlife.org
Sumber: australia.com, tekno.sindonews.com