• About Us
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Advertise & Media Partner
  • Kode Etik
Thursday, November 13, 2025
No Result
View All Result
ULTIMAGZ
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
No Result
View All Result
ULTIMAGZ
No Result
View All Result
Home Iptek

Ada Lovelace dan Warisan Kepemimpinan Perempuan di Dunia Teknologi

Zalfa Zahiyah Putri Wibawa by Zalfa Zahiyah Putri Wibawa
November 13, 2025
in Iptek
Reading Time: 3 mins read
Lukisan Ada Lovelace oleh Margaret Sarah Carpenter pada 1836. (newyorker.com)

Lukisan Ada Lovelace oleh Margaret Sarah Carpenter pada 1836. (newyorker.com

0
SHARES
13
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

SERPONG, ULTIMAGZ.com – Pada abad ke-19, Augusta Ada King, Countess of Lovelace, seorang bangsawan Inggris telah membayangkan konsep yang kini kita kenal sebagai komputasi. Dikenal sebagai programmer komputer pertama di dunia, kisah Ada Lovelace bukan hanya tentang penemuan, melainkan juga tentang keberaniannya menentang batas-batas pemikiran di masa Victoria.

Lahir pada 1815, Ada adalah putri dari penyair terkenal Lord Byron. Namun, karena khawatir putrinya akan meniru minat sang ayah terhadap puisi, ibunya yaitu Lady Byron mendorong Ada untuk mendalami matematika dan sains. Pendidikan yang jarang diberikan kepada perempuan pada masa itu membuat Ada memiliki kemampuan logika luar biasa tajam, dilansir dari detik.com.

Baca juga: Diracun di Udara: Mengenang Sang Aktivis HAM, Munir

Pada usia muda, Ada bertemu dengan Charles Babbage, seorang matematikawan dan penemu yang dikenal sebagai “Bapak Komputer.” Babbage sedang merancang sebuah mesin yang disebut Analytical Engine, sebuah mesin mekanis yang secara konsep sangat mirip dengan central processing unit (CPU) modern. Babbage melihat mesinnya sebagai alat hitung yang sangat canggih. Namun, Ada melihat sesuatu yang jauh lebih besar.

Mengutip suarapemerintah.id, hubungan kerja sama antara Ada dan Babbage dimulai ketika Ada diminta menerjemahkan sebuah makalah berbahasa Prancis tentang Analytical Engine. Saat menerjemahkan, Ada menambahkan catatan yang jauh lebih panjang dan lebih penting daripada teks aslinya. Catatan ini berisi visi futuristiknya tentang mesin tersebut.

Dalam Catatan G (Note G) inilah, Ada menuliskan serangkaian instruksi langkah demi langkah, seperti yang disebut algoritma sekarang untuk menghitung urutan angka Bernoulli. Algoritma ini dirancang khusus untuk diproses oleh Analytical Engine. Penemuan ini menjadi algoritma pertama yang dirancang untuk diimplementasikan pada mesin komputer sehingga Ada Lovelace secara resmi diakui sebagai programmer komputer pertama di dunia, dilansir dari sciencefocus.com.

Baca juga: Film Nonnas Hadirkan Kehangatan Restoran Melalui Dapur Nenek

Warisan Ada Lovelace ini menjadi begitu abadi karena visi dan pemikirannya yang melampaui zamannya. Ia melihat bahwa Analytical Engine tidak hanya dapat menghitung data numerik, tetapi juga dapat memproses simbol yang dapat mewakili apa pun. Ia meramalkan bahwa mesin ini suatu hari nanti dapat digunakan untuk menciptakan musik yang kompleks, menghasilkan grafik, dan tujuan ilmiah lainnya. 

Sayangnya, Analytical Engine tidak pernah selesai dibangun pada masa hidup Ada dan Babbage karena keterbatasan teknologi dan dana. Meskipun begitu, karya dan jasanya menjadi pengingat bahwa setiap kemajuan teknologi berakar pada keberanian berimajinasi serta kemampuan berpikir melampaui batasan yang ada.

 

 

Penulis: Zalfa Zahiyah Putri Wibawaa

Editor: Jessie Valencia

Foto: newyorker.com

Sumber: detik.com, suarapemerintah.id, .sciencefocus.com

Tags: ada lovelacepenemuSejarah
Zalfa Zahiyah Putri Wibawa

Zalfa Zahiyah Putri Wibawa

Related Posts

Ilustrasi fesyen Performative Male. (elle.in)
Iptek

Performative Male Tunjukkan Pria Lembut yang Mencari Validasi

October 10, 2025
Matoa, salah satu flora endemik Papua. (freepik.com)
Iptek

Flora Endemik Papua: Menelusuri Kekayaan Alam Indonesia Timur

October 10, 2025
Potret bangunan bersejarah dari Yordania, Petra. (Freepik/wirestock)
Iptek

Ikonik, Ini Sebenarnya Wujud Kota Petra dari Yordania

October 10, 2025

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

twelve − ten =

Popular News

  • wawancara

    Bagaimana Cara Menjawab Pertanyaan ‘Klise’ Wawancara?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Risa Saraswati Ceritakan Kisah Pilu 5 Sahabat Tak Kasat Matanya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kisah Ivanna Van Dijk Sosok Dari Film ‘Danur 2 : Maddah’

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gading Festival: Pusat Kuliner dan Rekreasi oleh Sedayu City

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Merasa Depresi? Coba Cek 4 Organisasi Kesehatan Mental Ini!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Pages

  • About Us
  • Advertise & Media Partner
  • Artikel Terbar-U
  • Beranda
  • Kode Etik
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Ultimagz Foto
  • Disabilitas

Kategori

About Us

Ultimagz merupakan sebuah majalah kampus independen yang berlokasi di Universitas Multimedia Nusantara (UMN). Ultimagz pertama kali terbit pada tahun 2007. Saat itu, keluarga Ultimagz generasi pertama berhasil menerbitkan sebuah majalah yang bertujuan membantu mempromosikan kampus. Ultimagz saat itu juga menjadi wadah pelatihan menulis bagi mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi (FIKOM) UMN dan non-FIKOM.

© Ultimagz 2021

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto

© Ultimagz 2021