SERPONG, ULTIMAGZ.com – Bertepatan dengan Hari Hak Asasi Manusia (HAM), Universitas Multimedia Nusantara menjadi salah satu dari 457 lokasi pemutaran film bertemakan tragedi ’65, The Look of Silence atau Senyap, Rabu (10/12/2014) di Lecturer Hall UMN.
Menurut Makbul Mubarak, dosen Sinematografi UMN, pemutaran serempak ini bertujuan untuk menggiring Jokowi agar melakukan upaya penyelesaian sekaligus meminta maaf atas tragedi kemanusiaan yang terjadi pada 1965 silam sebagai perwakilan dari pemerintah Indonesia.
“Saat ini, di jam ini. Film ini juga ditonton oleh masyarakat lain di sekitar 400 titik di Indonesia,” ujarnya setelah sesi pemutaran film
Namun, Makbul sendiri menyadari bahwa untuk mengambil tindakan tersebut butuh proses yang tidak mudah. TAP MPRS No. 25/1966, tentang larangan paham komunisme dan Leninisme pun masih berlaku di Indonesia hingga saat ini.
Ia juga berpendapat, film ini merupakan sebuah upaya rekonsiliasi kepada para korban maupun keluarga korban dari tragedi pembantaian massal tersebut.
Film Senyap ini menceritakan tentang perjalanan Adi Rukun, salah satu adik dari korban pembaitaian massal yang menemui para pelaku pembunuhan pada masa itu. Ia bertekad untuk mencari tau sejarah kematian sang kakak yang selama ini belum terungkap sekaligus untuk menapaki jalan rekonsiliasi.
Pemutaran di kampus UMN sendiri berlangsung dua sesi. Dalam setiap sesi diikuti dengan diskusi yang membahas kesan penonton mengenai film tersebut serta kelebihan dan kekurangannya dari segi etika maupun estetika dalam pembuatan sebuah film dokumenter.
[divider] [/divider] [box title=”Info”]
Editor : Ghina Ghaliya
Foto: //filmsenyap.com
[/box]