SERPONG, ULTIMAGZ.com – Jika ditanya apa pentingnya lingkungan buat saya? Saya akan jawab itu sangat penting! Lingkungan sangat berperan bagi kelangsungan hidup semua makhluk di bumi ini, terlebih untuk manusia. Bahkan bisa dikatakan, hidup kita sangat bergantung pada lingkungan.
Nah, dari sinilah kita sebagai makhluk hidup sangat membutuhkan lingkungan yang nyaman. Siapa yang mau hidup di lingkungan yang rusak? Saya rasa tidak akan ada yang mau. Beberapa dari kita pun bila disuruh tinggal di pinggiran kali yang bau dan kotor pasti juga tidak mau bukan?
Di sinilah letak permasalahannya. Mengapa masih banyak orang yang kurang peduli terhadap lingkungan dengan membuang sampah tidak pada tempatnya? Walau hanya bungkus permen juga tetap sampah bukan? Jika semua pikiran “cuma bungkus permen” itu digabungkan, maka akan menjadi segunung sampah. Orang yang masih kurang peduli terhadap lingungan cenderung bergantung kepada pihak lain, khususnya pemerintah. Mereka berpikir bahwa pemerintah yang seharusnya menyediakan fasilitas untuk menangani permasalahan lingkungan nantinya.
Selain itu, tindakan tidak peduli seperti ini ada karena mereka belum merasakan dampaknya secara langsung. Coba kalau tiba-tiba rumah mereka terkena banjir bandang, barulah mereka luntang lantung minta bantuan dan menyalahkan pemerintah. Hal ini menjadi pekerjaan rumah untuk kita semua. Apalagi sebagai generasi muda yang berpendidikan.
Bagaimana caranya? Simpel saja. Taruh sampahmu pada tempatnya. Saat ini, sudah banyak tempat sampah tersedia di lingkungan manapun. Jika letaknya jauh, apa salahnya jika disimpan terlebih dahulu sampai kita melihat tempat sampah? Sebagai contoh, isi kantong baju saya kerap penuh dengan sampah plastik kecil. Biasanya, saat sampai di rumah barulah saya buang ke tempat sampah. Selain itu, ada pula hal penting lainnya, yakni naik kendaraan pribadi jika perlu saja. Akan lebih baik jika kita berjalan kaki atau naik angkutan umum itu bila memungkinkan. Saya sendiri sedikit risih bila melihat teman – teman kampus yang tinggal di daerah Newton atau Dormitory, yang bisa dibilang sangat dekat dengan kampus justru justru naik kendaraan ketimbang berjalan kaki. Bahkan ada pula yang naik mobil pribadi dengan jarak sedekat itu. Apa tidak pernah terlintas tentang polusi?
Saya dan Mapala UMN selalu mengajak masyarakat terlebih teman- teman mahasiswa untuk selalu menjaga lingkungan. Caranya? Cintailah alam itu sendiri. Kami mulai menanam pohon yang masih dari bibit dan tidak membuang sampah sembarangan. Selain itu, kami juga membuat lubang biopori di lingkungan kampus guna meningkatkan daya resap air tanah supaya mengurangi genangan air. Jika ingin melihat, kami sudah meletakkan lubang biopori di halaman belakang kampus.
Tidak ada pesan khusus yang ingin saya sampaikan. Saya hanya ingin teman- teman tahu, lingkungan ini penuh dengan alam yang sangat indah. Coba lihat sekitar kita, saya yakin kalau sudah melihat betapa indahnya alam kita pasti kalian akan cinta pada lingkungan kita. Dari situlah, teman-teman akan sadar betapa pentingnya menjaga lingkungan kita yang indah ini. Salam lestari!
Reporter: Lani Diana
Reporter: Nikolaus Harbowo
Foto. Dennis Tumiwa