JAKARTA, ULTIMAGZ.com – Aktivitas pelayaran Indonesia sebagai pendorong pengembangan Waterfront City menjadi salah satu fokus sesi seminar dalam rangkaian acara dari Civil Engineering National Seminar Universitas Indonesia (CENS UI) ke-13, Rabu (18/11) di Rafflesia Grand Ballroom, Balai Kartini, Jakarta. Sesi tersebut membahas aktivitas pelayaran di Indonesia saat ini dan infrastruktur penunjangnya.
Seminar itu menghadirkan Direktur PT Samudera Terminal Samudera Indonesia Muhammad Iqbal Mirza, General Manager PT Pelindo III Cabang Tanjung Perak Eko Haryadi, dan Direktur Komersial PT PELNI Harry Boediarto Soewarto.
Dalam kesempatan ini, Harry mengatakan, pelayaran mampu menjadi pendorong pengembangan aktivitas maritim lantaran Indonesia terletak di antara banyaknya lautan. Kini, Presiden Joko Widodo juga telah memulai membangun pesisir Indonesia dan proyek tol serta pelayaran.
“Proyek tol laut dan pembangunan daerah pinggiran serta pelayaran mulai berkembang. Tapi jangan hanya terpusat di Pulau Jawa saja, 17.000 pulau lainya juga diperhatikan,” katanya.
Ia berharap, proyek tol laut yang dicanangkan Presiden mampu mengembangkan pelayaran di Indonesia dengan memberikan subsidi di angkutan laut, tidak hanya angkatan darat saja.
“Pemerintah saat ini sudah mulai serius,” tambah Harry.
Senada dengan Harry, Iqbal mengungkapkan, pelayaran mampu berkembang jika proyek tol laut berjalan dengan baik. Infrastruktur harus sesuai standar lantaran saat ini pelabuhan belum terintegrasi dengan tempat produksi.
“Selain infrastruktur, kita juga harus mengembangkan perekonomianya. Saat ini terpusat di Jakarta dan Surabaya, ke depan harus merata,” paparnya.
Adapun Eko Haryadi menyayangkan kemaritiman di Indonesia belum modern. Menurutnya, selama ini ada jarak antara pelabuhan dan pusat industri yang terpusat di Pulau Jawa. Pasalnya, pusat industri tidak bisa terlepas dari gas dan listrik yang di pulau lain masih belum memadai.
Untuk itu, lanjut Eko, perlu membangun kawasan industri terpadu dan mengembangkan logistik nasional. Tujuanya, efesiensi logistik dapat lebih baik, meningkatkan kapasitas, infrastruktur lebih modern, dan mengembangkan sumber daya manusia (SDM).
Penulis : Christoforus Ristianto
Editor : Ghina Ghaliya
Fotografer : Cindy Gani