SERPONG, ULTIMAGZ.com – Mahasiswa kelas D mata kuliah Event Management Universitas Multimedia Nusantara (UMN) menggelar acara lari jarak jauh di UMN, Serpong, Sabtu (12/12/16). Acara ini mengambil tema dengan unsur horror, sehingga diberi nama HorroRun.
“Ini adalah acara running gitu sih. HorroRun, running, jadi seperti lari dengan nuansa horror,” ungkap Ketua panitia HorroRun Melvina Oktaviani.
Ia menambahkan, alasan mengambil tema horror adalah karena belum pernah ada acara di UMN yang menggunakan tema tersebut. “Gue coba tanya ke banyak orang dan ke beberapa staff kampus, dan mereka setuju,” lanjut Melvina.
HorroRun terdiri dari beberapa segmen acara. Pertama, peserta diminta untuk berlari bersama-sama pada rute yang ditentukan panitia. Seusai berlari, panitia mengarahkan peserta ke arah rumah hantu yang berlokasi di Function Hall UMN. Ketiga, peserta kembali diarahkan untuk menghadiri acara closing night yang bertempat di lapangan parkir UMN.
Suasana horror tergambarkan dengan berdirinya beberapa orang yang dirias mirip dengan karakter yang menyeramkan. Orang-orang tersebut berdiri di rute berlari peserta. Selain itu, suasana horror juga tergambar dari rumah hantu yang disiapkan panitia. Acara dengan slogan Scream, Run, Rave, Repeat tersebut diadakan pada malam hari, yang juga menambah kesan horror.
Namun, suasana horror yang hendak dimunculkan panitia masih kurang berhasil. Menurut Roy, salah satu panitia keamanan, suasana horror masih kurang lantaran orang-orang yang sudah dirias menyerupai hantu dan karakter yang menyeramkan tersebut berdiri di pinggir rute berlari, sehingga dapat terlihat dari jauh oleh peserta.
“Seharusnya ngumpet dulu baru mengagetkan peserta yang lewat,” ungkapnya. Akibatnya, peserta mengeluarkan gawai mereka dan berfoto bersama dengan hantu-hantu yang ada dalam rute berlari.
“Kalau saya kasih nilai satu sampai seratus, nilainya delapan puluhlah buat acara ini. Dua puluhnya lagi masih kurang di bagian horror-nya,” kata Andhika sebagai salah satu peserta HorroRun. Andhika juga merasa kalau suasana horror masih kurang dan berharap apabila diadakan acara serupa dapat lebih menyeramkan
Penulis: Ivan Jonathan
Editor: Christoforus Ristianto
Fotografer: Harvey Darian