Anies Rasyid Baswedan menularkan semangat nasionalismenya dalam seminar Communication Festival 2014, pada Kamis (22/5). Dalam seminarnya yang bertema “Pendidikan Politik terhadap Sikap Nasionalisme Pemuda”, Anies menjelaskan, mahasiswa merupakan kelompok elit dan tentunya mahasiswa tidak perlu takut untuk menjadi bagian dari kelompok tersebut.
Selain itu, mahasiswa merupakan salah satu bagian dari gerakan perubahan yang dibutuhkan Indonesia sekarang ini. Meraih nilai yang baik bukanlah hal yang dapat dijadikan sebagai tolok ukur untuk memulai sebuah perubahan.
“Jadi, gerakan perubahan Indonesia tidak hanya dihitung dari knowledge yang di dapat di dalam kelas. IP hanya membawa pada meja wawancara,” jelasnya.
Ia menambahkan, mahasiswa harus meningkatkan trust, optimisme, miliki kemauan, dan modal yang utama adalah integritas. “Yang pertama adalah integrity. Tanpa integritas, segala sesuatu yang dikerjakan bisa bermasalah. Sebaliknya, dengan integritas, bisa survive,” terang pendiri Indonesia Mengajar ini.
Hal yang perlu diingat adalah peran sebagai warga negara. Kewarganegaraan merupakan sebuah dasar yang memicu rasa nasionalisme di kalangan anak muda. “Peran warga negara sebagai salah satu fundamental dalam hidup,” tegasnya.
Selain peran warga negara, peran mahasiswa dalam dunia kampus pun juga menjadi penting, seperti berperan aktif dalam suatu organisasi kampus. Anies mengatakan bahwa organisasi adalah salah satu hal yang memiliki power untuk memperoleh apa yang diinginkan.
“Dari ide, organisasi, dan uang, itu semua bisa punya power. Ketika ditumbuhkan, dibesarkan, dan kemudian bisa menjadi kokoh,” ujarnya.
Sebagai penutup, yang juga pendiri Turun Tangan ini melontarkan pernyataan, di mana pernyataan tersebut bisa dikatakan sebagai representatif dari dirinya. “Be a good leader dengan memberikan ide dan punya pengikut. Berpikirlah besar, lakukan sedikit, tapi dimulai sekarang,” tutupnya.
[divider] [/divider] [box title=”Info”] Penulis: Lani DianaEditor: Sintia Astarina
Foto: Monika Dhita[/box]