SERPONG, ULTIMAGZ.com – Di UMN, memang mahasiswa bisa lulus dengan waktu tiga setengah tahun, tapi harus digarisbawahi bahwa kemampuan dari masing-masing mahasiswa berbeda. Apabila memang ingin lulus lebih cepat, tentunya harus mempersiapkan diri. Terutama untuk mahasiswa semester bawah agar selalu mendapatkan nilai yang baik. Dengan demikian, setiap semesternya mahasiswa dapat mengambil SKS yang maksimal, yaitu 24 SKS.
Saat semester tujuh, ada mata kuliah Magang. Tentunya tidak memungkinkan mahasiswa secara maksimal untuk datang ke kampus karena diharuskan hadir di perusahaan untuk mengerjakan tugas magangnya. Hal ini tentunya menjadi bahan pertimbangan untuk mahasiswanya sendiri. Apakah ia memang merasa mampu menggabungkan magang dengan kuliah atau magang dengan skripsi? Atau mahasiswanya sendiri ingin mengambil jalur aman dengan menyelesaikan salah satunya terlebih dahulu? Itu semua kembali lagi kepada mahasiswanya sendiri mampu atau tidak.
Dengan selesai tiga setengah tahun tentunya pasti ada beberapa keuntungan, di antaranya hemat akan waktu dan tentunya hemat dari segi ekonomi. Namun, siapkah kita menuju dunia kerja? Banyak juga yang lulus tiga setengah tahun, tapi masih menganggur, atau malah ada yang lulus empat tahun tapi langsung ditawari pekerjaan oleh perusahaan di tempat ia magang.
Kerugian lulus tiga setengah tahun ada pada saat diwajibkannya belajar lebih keras daripada yang lain. Ada sesuatu yang harus dikorbankan untuk lulus dengan cepat, entah itu berorganisasi atau waktu bergaul bersama dengan teman-temannya. Namun terkadang, ada juga mahasiswa yang dapat belajar dengan cepat sehingga waktu nongkrong tetap berjalan dan waktu belajar juga oke. Tidak ada ruginya lulus dengan waktu tiga setengah atau empat tahun. Kalau sudah lulus, tapi menganggur, itu baru namanya rugi.
[divider] [/divider] [box title=”Info”]Oleh Syarifah Amelia / Dosen Pengantar PR
Ditulis ulang oleh Panji S. Raharjo
Editor: Eldo Rafael
Foto: Dennis Tumiwa
[/box]