Candra Widanarko beranggapan bahwa sebuah ide untuk dijadikan tulisan kreatif berada di udara. Menurut Candra, banyaknya variasi ide kreatif, sama halnya dengan berbagai bau yang dapat manusia hirup di sekelilingnya.
“Ide itu ada di udara. Ide ada di mana-mana seperti udara. Tinggal dihirup dan ada banyak variasi dari bau itu,” ujarnya.
Keahliannya dalam bidang jurnalistik, terkhususnya menulis tidak bisa dipungkiri lagi. Wanita yang mulai menulis sejak SMP ini sudah berani berbeda dari yang lainnya saat itu.
“Aku menulis sudah dari SMP. Waktu itu teman-teman menulis puisi dengan rima, tapi aku mulai menulis dengan tidak berima. Contohnya puisi Chairil Anwar tidak berima, tapi bercerita,” tuturnya.
Saat ini dia bekerja di majalah MORE sebagai chief editor dan juga menulis pada bagian kolom majalah CHIC. Namun demikian, dia memiliki kesulitan dalam mendefinisikan arti dari kata kreatif.
“Arti kreatif itu agak susah ya. Hmm, kreatif adalah sesuatu hal di luar kenormalan. Artinya tidak berada di garis normal,” jelasnya.
Menurutnya, menulis kreatif membutuhkan rasa percaya diri. Percaya diri tidak hanya dibutuhkan untuk menulis kreatif, tapi percaya diri juga merupakan basic dari semua hal yang manusia jalani.
“Percaya diri tidak hanya dalam urusan menulis kreatif tapi juga dalam hal menjalani hidup, jadi tidak gampang terprofokasi dalam hal apapun,” ucapnya.
Ketika berbicara lebih mendalam lagi, Candra Widanarko melihat ada sebuah korelasi yang penting antara percaya diri dan menulis kreatif.
“Walau orang bilang karya kita itu ga banget, tapi kalau ga nyoba kita tidak akan kembangin apa-apa, sehingga korelasinya menjadi sangat penting dengan menulis kreatif,” tutupnya tegas.
[divider] [/divider] [box title=”Info”] Reporter: Lani DianaEditor: Patric Batubara
Fotografer : Lani Diana [/box]