Selama hampir enam minggu, para peserta pertukaran budaya harus menyelesaikan berbagai proyek. Mulai dari mengajar orang disabilitas hingga menggelar charity untuk sesama. Kegiatan itu dilakukan hampir seminggu penuh. Tak jarang mereka merindukan momen kebersamaan antar EP. Untuk itu, AIESEC UTM sudah menyiapkan acara tersendiri yang bertajuk Cultural Night.
Cultural Night merupakan sebuah acara sharing dimana melibatkan hampir seluruh peserta pertukaran budaya, team leader, hingga tim inti AIESEC UTM. Acara ini berlangsung di Universitas Teknologi Malaysia sejak pukul 19.00 – 23.00.
Ditemui di sela-sela acara, Jia Hao Tan selaku Presiden AIESEC UTM memberikan pendapatnya mengenai pertukaran budaya musim dingin ini. Ia mengatakan bahwa periode musim dingin umumnya menjadi daya tarik tersendiri bagi anak muda untuk ikut terlibat dalam pertukaran budaya. Kami pun sudah bersiap dari jauh hari.
“Sungguh semangat untuk melihat semakin banyak anak muda yang berkembang di bawah program pertukaran di AIESEC UTM,” ujar Jia Hao.
Lelaki yang berkuliah di Fakultas Teknik Industri ini juga mengaku bahwa sulit untuk menyeleksi peserta dari beberapa negara. Ada beberapa kriteria agar peserta bisa lolos seleksi
“Bersedia mengembangkan potensinya dan berkontribusi ke sesama merupakan salah satu poin terpenting,” ujarnya.
Pada malam sharing tersebut, masing-masing peserta memperkenalkan dirinya serta ‘mempromosikan’ kebudayaan di negaranya. Ada juga games tentang bahasa Malaysia, serta pengenalan kebudayaan Malaysia. Mereka yang sharing berasal dari Indonesia, China, Slovakia, Taiwan, Pakistan, Egypt, dan beberapa negara lainnya.
[divider] [/divider]
[box title=”Info”]
Penulis: Patric Batubara
Editor: Eldo Rafael
Foto: Patric Batubara[/box]