Bertempat di Lecture Hall (LH), serangkaian acara Communication Press (Commpress) 2014 kembali diselenggarakan. Pada hari kedua Commpress, diadakan pemutaran film dokumenter berjudul Linimassa 3, Kamis (24/4). Pemutaran film ini merupakan hasil kerja sama dengan WatchDoc, Rumah Produksi Dokumenter Audio-Visual. Tak hanya itu, ada pula sesi diskusi yang diadakan ketika pemutaran selesai. Acara ini turut mengundang Assistant Director Linimassa 3, yakni Helena Yoranita dan dimoderatori oleh dosen jurnalistik UMN, Ignatius Haryanto.
Walaupun sempat terjadi masalah, seperti keterlambatan dimulainya acara dan film yang tersendat, tapi para panitia mampu mengatasinya dengan baik. Akhirnya, para peserta yang hadir dapat menikmati serangkaian acara tersebut.
Sebelum pemutaran film dokumenter, Helena menghadirkan video dengan durasi 13 menit berjudul ‘Terpenjara di Udara’. Video tersebut bercerita tentang masih maraknya konglomerasi media di Indonesia. Selain itu, dipaparkan pula terkait penyalahgunaan media radio maupun televisi oleh para pemilik media besar tersebut.
Kemudian, dilanjutkan dengan pemutaran film Linimassa 3, yang merupakan kelanjutan dari Linimassa 1 (2011) dan Linimassa 2 (2012). Film berdurasi 53 menit ini bercerita tentang masyarakat yang berusaha mengatasi segala permasalahan yang ada dengan menggunakan media sosial.
“Media sosial itu jika digunakan dengan baik maka akan berbuah baik pula. Namun, jangan hanya online alias lewat media sosial. Tetapi, penting juga offline. Maksudnya, aksi dari masyarakat itulah yang penting,” ujar Helena.
Di penghujung acara, Helena pun mengatakan jika dirinya sangat berharap dengan adanya media sosial, masyarakat dapat memanfaatkannya dengan baik. Selain itu, media sosial dapat semakin berkembang di negara-negara terpencil lainnya.
[divider] [/divider] [box title=”Info”]Penulis: Desy Hartini
Foto: Yehezkiel Soedira[/box]