SERPONG, ULTIMAGZ.com – KPU UMN menghimbau seluruh mahasiswa Universitas Multimedia Nusantara (UMN) untuk berpartisipasi dalam pemilihan ketua/wakil ketua BEM dan HMF di Lobby UMN Gedung B hingga Jumat (17/10). Sayangnya, beberapa mahasiswa masih tidak setuju akan pemberian poin SKKM dalam kegiatan demokrasi tersebut.
“Saya tidak setuju kesadaran memilih pemimpin kampus hanya dipacu lewat poin SKKM,” tegas Felly Hartono, mahasiswa Jurnalistik 2012. Ia menyesal jika mahasiswa UMN akan hanya bermentalkan poin SKKM.
Mengenai hal ini, Irman Saputra, Staff Wakil Rektor III Student Affairs UMN angkat bicara. “Setiap mahasiswa UMN adalah anggota Keluarga Besar Mahasiswa (KBM), sehingga mereka harus ikut aktif di dalamnya dengan melakukan voting,” tuturnya. Bagi pria yang akrab disapa Kang Irfas itu, hal tersebut merupakan bentuk partisipasi mahasiswa UMN demi kemajuan organisasi-organisasi kampus.
Namun, Irman mengaku khawatir jika mahasiswa UMN hanya melihat poin SKKM sebagai tujuan akhir. “Perspektif ini harus kita balik. SKKM adalah reward bagi mahasiswa yang aktif, bukan malah karena ada reward-nya baru itu yang dikejar,” tegasnya.
Adanya penambahan poin SKKM bagi mahasiswa yang telah memilih memang bukanlah ide utama. Ide lain yang muncul selain itu adalah pembagian sticker dari KPU UMN. Dari sinilah UMN merasa perlu memberikan reward kepada mahasiswanya yang ikut aktif dalam pesta demokrasi ini.
“Intinya, jadilah mahasiswa yang lebih mengutamakan proses daripada hasil. Kita harus ikut berpartisipasi di kampus secara sadar,” ujar Irman kembali.
Helen Indrajaya selaku Ketua KPU UMN mengaku, pemberian poin SKKM dalam pemilu ketua/wakil ketua BEM dan HMF memang baru diberlakukan tahun ini.
“Pihak rektorat bagian kemahasiswaan yang mengusulkan ide ini, sehingga tidak mungkin KPU menutup jalur mahasiswa untuk mendapatkan poin SKKM,” jelasnya.
[divider] [/divider] [box title=”Info”]
Reporter: Nikolaus Harbowo
Editor: Ghina Ghaliya
Fotografer: Guido Caesar
[/box]


