SERPONG, ULTIMAGZ.com – PopSicle Sinematografi UMN menyelenggarakan pemutaran dan diskusi film CinemadaMare. Dalam diskusi tersebut, film maker muda asal Indonesia Devina Sofiyanti berkesempatan untuk menceritakan pengalamannya selama tiga bulan berada di Italia.
Ia mengatakan bahwa pemahamannya tentang film semakin meningkat dan dapat membedakan cara pembuatan film di Indonesia serta di negara lain, khususnya dalam hal penataan suara dan gambar.
“Melalui tiga bulan mengikuti CinemadaMare inilah saya semakin paham perbedaan cara membuat film dari negara-negara Eropa Utara, Amerika Latin, hingga Afrika setelah bekerjasama bersama orang-orang dari negara tersebut,” kata Devina dalam pemutaran dan diskusi film CinemadaMare di Lecture Hall Universitas Multimedia Nusantara, Senin (14/12).
Dalam diskusi tersebut, sebanyak 13 film pendek diputarkan, diantaranya Ascencion, Bridges, Pinocchio 2.0, Earth, Transient, Asso di Picche, Un Uomo Vivo, The Stock, Porco di Putiana, Code of Silence, Crossroads, Sleepwalking, dan L’Invisibilita Sociale.
CinemadaMare merupakan sebuah festival film tahunan yang diadakan di Italia selama tiga bulan. Selama tiga bulan tersebut, CinemadaMare memfasilitasi dan mendanai para pembuat film pendek untuk membuat karya. Setiap minggu, film pendek terbaik akan memperoleh hadiah berupa uang 200 euro atau tiga juta rupiah.
Rangkaian acara CinemadaMare pun ditutup dengan menghadiri Venice Film Festival 2015 pada September lalu. Festival ini berhasil menciptakan 300 film pendek dan diikuti oleh 100 orang dari 55 negara yang berbeda-beda.
Penulis: Richard Joe Sunarta
Editor: Lani Diana
Fotografer: Evelyn Leo