Menjadi fotografer, khususnya fotografer fashion ternyata tidak dapat bekerja sendirian. Pekerjaan ini juga harus memperhatikan kerjasama dengan orang lain, baik dengan model maupun dengan editor foto.
“Kalau kalian jadi fotografer fashion gak bisa kerja sendiri. Harus liat aspek lain dan saling memiliki tujuan yang sama. Seperti model, dia juga harus bekerja selayaknya sebagai seorang model,” jelas Raja Siregar dalam Workshop Fashion Editorial and Photography, Selasa (29/4).
Saat sedang memberikan materi dalam seminar Commpress, Raja memperlihatkan 744 foto yang diambilnya untuk keperluan majalah tempatnya bekerja, majalah ELLE. Raja pun mengungkapkan jika dari 744 foto tersebut, majalah ELLE hanya memilih 10 foto saja.
“Tugas kita (fotografer) meng-capture apa yang sudah disiapkan. Pakailah role dan ambil foto yang banyak,” ujar Raja sambil memperlihatkan karyanya.
Selain itu, Raja tidak membiarkan fotografer lain dan dirinya dibatasi atau dihambat oleh orang lain perihal bereksplorasi dalam berkarya. Ia mengaku jika bagus atau tidaknya foto bergantung pada taste masing-masing individu.
“Explore saja dan lakuin apa yang kalian suka. Diamkan saja apa kata orang karena taste setiap orang berbeda-beda dan cara mereka melihat estetika foto tidak sama. Ambil saja omongan mereka yang postif,” jelasnya.
Dalam berkarya, menjadi konsisten adalah sesuatu yang diharuskan untuk menjadi seorang fotografer. Konsistensi akan selalu menjadi hal yang penting begitu pula dengan menjaga relasi.
“Berapa pun harganya, siapa pun modelnya, berikanlah semaksimal mungkin. Konsistensi kalian tetap penting meskipun kalian sudah menjadi orang hebat nanti dan menjaga koneksi itu juga penting,” terangnya.
[divider] [/divider] [box title=”Info”]Penulis: Lani Diana
Editor: Desy Hartini
Foto: Monika Dhita Adiati[/box]