Universitas Multimedia Nusantara (UMN) kembali bersinergi dengan universitas luar negri, kali ini Universitas Technology of Sydney (UTS) yang menjadi rekan. Setelah Senin (14/7) lalu mereka bekerjasama dalam event bemo painting, kali ini mereka bersinergi untuk membuat beberapa karya batik.
Alhasil sebanyak lima karya telah mereka buat di Lobby A UMN dengan tema Project Work. Lima karya tersebut diantaranya do-it-yourself batik, baju dengan aplikasi batik modern, instalasi yang berhubungan dengan nusantara, aksesoris, dan produk-produk dengan konsep online store.
Dalam acara ini mahasiswa UMN maupun UTS dibagi dalam lima kelompok. Masing-masing kelompok terdiri atas 4 mahasiswa UTS dan 2 mahasiswa UMN. Tentunya antara mahasiswa UMN dan UTS memiliki perbedaan, karena berbeda pula budaya dan pola pikirnya.
“Kerjasama dalam pembuatan project work ini membuat mereka menjadi semakin mengerti cara kerja masing-masing karena mereka dibesarkan dengan budaya serta pendidikan yang berbeda. Dengan kolaborasi semacam ini, mereka bisa saling mempelajari kekuatan dan kelemahan temannya,” jelas koordinator Global Studio 2014 dari UMN, Ratna Cahaya.
Namun, perbedaan tersebut tidak menghalangi mereka (UMN dan UTS) untuk bersama-sama menghasilkan karya yang indah. Sebaliknya, mereka berhasil menyatukan perbedaan tersebut sehingga dapat saling melengkapi. Hal tersebut dapat dilihat dari kemampuan mahasiswa UTS dalam berkonsep, sedangkan kekuatan mahasiswa UMN yaitu dalam hal berkarya.
Acara ini merupakan puncak dari program Global Studio 2014. Sebelumnya, selama dua minggu para mahasiswa UMN serta UTS telah melakukan observasi situs batik Banten dan Betawi, riset desain dan pengumpulan data visual wayang Indonesia, visual karakter seni Indonesia, visual batik nusantara hingga event bemo painting di Karet Tengsin, Jakarta, dan ditutup Project Work.
“Sebelumnya kami melakukan research terlebih dahulu terhadap mahasiswa kenapa mereka tidak mau pakai batik, alasannya kuno, harganya mahal, maka kami membuat sesuatu yang menarik mereka untuk mau memakai batik,” ujar salah satu mahasiswi UTS, Louren.
[divider] [/divider] [box title=”Info”]Penulis: Lani DianaEditor: Erwanto Khusuma
Foto: Lani Diana[/box]