Usai berakhirnya Ujian Tengah Semester (UTS), UFC kembali melanjutkan pertandingan futsal yang sudah dimulai pada Maret lalu. Ada tiga pertandingan atau enam tim yang bermain pada Kamis, (24/4).
Pertandingan tersebut pun mengalami keterlambatan selama kurang lebih satu jam dikarenakan kondisi lapangan yang buruk dan wasit yang terlambat hadir. Menurut wakil panitia, Ryandika, antara wasit dan panitia memiliki kesalahan atas keterlambatan tersebut.
“Dari panitia memang ada kesalahan. Kita tidak menginformasikan lebih lanjut kepada wasit. Tapi dari sisi wasitnya juga ada kesalahan bahwa jadwal tanding yang sudah diberikan itu hilang dan wasit tidak melihatnya lagi. Saling salah sih sebenernya,” jelasnya.
Namun, pertandingan tetap berjalan. Untuk sementara, wasit yang bertugas diambil dari salah satu panitia UFC. Ia pun juga merupakan pemain dari tim Leopard yang memang bermain pada pertandingan ketiga.
“Sebenarnya siapapun boleh jadi wasit. Tapi kita (panitia) mengambil wasit dari luar karena dia memang berpengalaman jadi wasit. Tapi orang-orang yang kita pilih menjadi wasit tadi itu adalah orang-orang yang netral,” ungkap ketua panitia UFC, Cornelius Bintang.
Salah satu kiper Multimedia Explorer ternyata tidak keberatan dengan pergantian wasit tersebut, asalkan wasit dapat adil dengan kedua tim. “Cukup fair sih. Gak masalah, yang penting fair,” ujar Rafael.
[divider] [/divider] [box title=”Info”]Penulis: Lani Diana
Editor: Desy Hartini
Foto: Dok. Obscura[/box]