SERPONG, ULTIMAGZ.com — Sebagai salah satu program dalam satu tahun masa baktinya, Miss UMN 2016 menggelar seminar bertajuk Should I or Shouldn’t I? di Lecture Hall UMN, Rabu (8/3/17). Pada umumnya, seminar memiliki konsep yang bisa dibilang monoton, di mana pembicara hanya menyampaikan pembahasannya dan tidak banyak berinteraksi dengan audiens. Hal ini dapat menyebabkan kebosanan di antara audiens karena mereka hanya bisa mendengarkan saja. Namun, konsep seminar kali ini berbeda dengan biasanya.
Seminar ini menghadirkan seorang persona coach dan penulis Christina Sinta Dewi sebagai pembicara. Selama seminar berlangsung, Sinta tidak hanya berdiri di depan. Ia kerap kali berjalan menuju audiens di barisan yang berbeda dan menggunakan waktunya untuk berinteraksi dengan para audiens dengan menanyakan pendapat mereka masing-masing di sela-sela pembahasan.
“Sebenarnya kita belajar dari diri sendiri aja dan nggak usah jauh ke mana-mana. Menurut kalian, apa artinya woman?” tanya Sinta kepada seluruh audiens.
Selain itu, Sinta juga mengajak para audiens untuk berdiri agar ia dapat mengajarkan tentang postur tubuh secara singkat. Ia menjelaskan bahwa untuk dapat meningkatkan kepercayaan diri, postur tubuh harus terlihat tegak. Sambil menjelaskan, ia juga menunjukkan cara berdiri dan berjalan yang benar kepada audiens.
Menurut Sinta, konsep interaksi ini ia gunakan agar audiens tidak menjadi pasif dan dapat ikut berpartisipasi, sehingga mereka lebih dapat mengingat pembahasan di seminar ini.
“Di sini memang saya cara mengajarnya seperti itu karena cara tersebut merupakan metodologi coaching, jadi saya bertanya agar suasana menjadi aktif. Kalau misalnya orang ditanya otomatis dia jadi berpikir, jadi akhirnya masuk ke dalam dirinya dia,” jelasnya.
Penulis: Audrie Safira Maulana
Editor: Kezia Maharani Sutikno
Foto: Reynard Santoso