SERPONG, ULTIMAGZ.com – Perwakilan Duta Bahasa Banten sekaligus mahasiswa Universitas Multimedia Nusantara (UMN), Habel Elia merasa senang dan tidak menyesal telah memenangkan juara terbaik kedua dalam Duta Bahasa Nasional 2019. Kala pengumuman pada malam final penganugerahan Duta Bahasa Nasional, Sabtu (17/08/19) dia tak menduga dirinya akan memboyong piagam posisi kedua tersebut.
“Jujur, pertamanya tidak menyangka. Bahkan, untuk masuk sepuluh besar saja tidak menyangka. Jadi, saat maju agak kaget,” kata Habel saat diwawancarai via Whatsapp. Selain itu, dia juga menyampaikan perasaan senang serta ucapan terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Predikat posisi kedua taraf nasional ini menjadi yang pertama kali digapai oleh duta bahasa yang mewakili provinsi Banten. Tahun sebelumnya, pasangan Wirawan dan Ananda Musdalifah meraih predikat Harapan IV dalam kontes yang sama. Dengan kata lain, pasangan Habel dan Helena Setya Utami merupakan peraih penghargaan tertinggi di antara wakil-wakil Banten sebelumnya.
Begitu banyak usaha yang telah dilakukan oleh mahasiswa Komunikasi Strategis 2017 ini. Hal tersebut meliputi persiapan krida kebahasaan dan kesastraan, persiapan bakat, serta persiapan kostum yang tak luput dari perhatian. Hal ini membuat Habel tak menyesal ketika diumumkan menempati peringkat kedua.
Menurutnya, setiap langkah dan semua keputusan yang diambil sudah menjadi rencana Tuhan. Ia juga berharap agar kemenangannya dapat menjadi harapan Banten kedepannya.
Sebelumnya, Habel baru saja mendapatkan gelar Duta Bahasa Banten 2019 yang disematkan pada bulan Juli lalu. Gelar ini kemudian membawanya kembali bertanding pada Duta Bahasa Nasional 2019.
Duta Bahasa merupakan sebuah acara untuk mencari putra-putri Indonesia yang dapat memelopori penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Kegiatan ini merupakan salah satu program yang dibuat oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).
Dilansir dari republika.co.id, Kepala Badan Bahasa dan Perbukuan Dadang Sunendar mengatakan bahwa Duta Bahasa bertugas dalam mengajarkan bahasa Indonesia kepada penutur asing yang nantinya akan dikirimkan ke luar negeri untuk mempromosikan bahasa Indonesia ke lingkup internasional.
Penulis: Maytiska Omar
Editor: Ivan Jonathan
Foto: Dokumentasi Acep Lukman Nul Hakim
Sumber: republika.co.id
