SERPONG, ULTIMAGZ.com – Diselenggarakan untuk kedua kalinya, pameran tugas akhir fakultas Seni dan Desain Universitas Multimedia Nusantara (UMN) IMAGO 2017: Oasis resmi dibuka. Seremoni pembukaan dilaksanakan di Function Hall UMN, Senin (09/10/17).
Ditandai dengan pemukulan gong oleh Wakil Rektor Bidang Hubungan dan Kerja Sama Prof. Dr. Muliawati G. Siswanto, IMAGO berlangsung mulai 9-13 Oktober 2017.
Tidak hanya menjadi wadah ekhsibisi dan apresiasi mahasiswa Seni dan Desain tingkat akhir, IMAGO diharapkan bisa menjadi patokan standar bagi lulusan UMN. Hal tersebut ditekankan oleh Dekan Fakultas Seni dan Desain Ina Listyani Riyanto.
“IMAGO memang mesti ada saya kira tiap tahun karena ini menjadi standar bagi lulusan kita,” tegas Ina dalam kata sambutannya. “Bagi adik kelas bisa melihat ini loh kira-kira hasil karya kakak kita, kalau mau lulus itu standarnya seperti ini.”
Ina juga berharap bahwa penyelenggaran IMAGO secara rutin bisa meningkatkan standar tersebut agar semua orang, khususnya pihak eksternal UMN dapat menyadarinya.
Senada dengan Ina, hadir pula Wakil Rektor Bidang Akademik Hira Meidia yang turut mendampingi Prof. Muliawati. Keduanya juga menyempatkan diri untuk melihat-lihat puluhan karya yang dipajang sebelum acara pembukaan dimulai.
Memberikan kata sambutannya di awal, Hira menyatakan harapannya bahwa karya-karya di IMAGO bisa ditunjukkan ke masyarakat di luar UMN.
“Harapan kami semoga tidak hanya di pajang di situ tapi juga bisa dimanfaatkan, mungkin juga bisa di-share ke perusahaan-perusahaan agar karya mahasiswa UMN dapat diketahui tidak hanya di dalam UMN tapi juga di luar,” ujar Hira yang mewakili pihak rektorat.

Terdapat 60 karya yang terbagi menjadi 40 karya dari mahasiswa Desain Grafis, 17 karya dari mahasiswa Animasi, dan 3 karya dari mahasiswa Sinematografi. Dengan tema Oasis, Wakil Ketua IMAGO 2017 Vico Novianto menjelaskan bahwa acara ini dikonsepkan menjadi tempat pemberhentian sejenak mahasiswa Seni dan Desain tingkat akhir yang akan lulus dan kelak berkarya di masyarakat luas.
Penulis: Christian Karnanda Yang
Editor: Christoforus Ristianto
Foto: Benedict Wiyanjaya