SERPONG, ULTIMAGZ.com – Pameran Jurnalistik Commpress mengadakan workshop menulis bertemakan ‘Dua Jam Jadi Jurnalis‘ di Lecture Hall Universitas Multimedia Nusantara (UMN) pada Senin (17/04/17). Workshop yang terbatas hanya untuk 20 peserta ini dipimpin oleh Redaktur Pelaksana VICE Indonesia Ardyan Erlangga.
Dalam workshop tersebut, Ardyan berbagi informasi tentang VICE sebagai media digital yang menyajikan beragam informasi untuk kaum muda dengan sudut pandang yang berbeda. Ardyan menjelaskan bahwa keunikan yang dimiliki VICE dipengaruhi oleh sejarah dan latar belakang berdirinya VICE pada tahun 1994 di Montreal, Kanada.
“Kami semua awak VICE dan juga pembaca VICE dulunya adalah orang-orang dari komunitas punk. Kami tidak biasa dipahami, kami menjadi outsider, dan perspektif itu terbawa ketika kami memandang segala sesuatu, memandang segala isu yang ada di masyarakat,” ujarnya.
Sebagai media yang punya sudut pandang tidak biasa, VICE jarang sekali memberikan berita terkait isu-isu yang telah menjadi arus utama di kalangan masyarakat. Meski begitu, VICE tetap peduli pada peristiwa dan isu-isu penting dan menyajikannya dengan menggunakan narasi yang unik dan berbeda. Salah satu peristiwa penting yang masih dibahas oleh VICE adalah isu tentang Pilkada DKI Jakarta.
“Pilkada kita tetap bikin liputannya. Kita bikin video pendek soal hari-H putaran pertama, dan kita akan menyelesaikan dokumen terpanajng soal Pilkada DKI. Itu lebih kepada bagaimana Pilkada DKI itu merusakkan kohesi sosial di Jakarta,” jelasnya.
Ardyan menambahkan bahwa saat ini telah muncul banyak sekali industri media baru di seluruh dunia. Menyadari akan adanya kejenuhan di industri media itu, VICE hadir dengan kesadaran bahwa mereka bisa menghadirkan sesuatu yang baru melalui sudut pandang yang berbeda.
“Nggak mungkin ada media yang bisa menawarkan kebaruan. Tapi sudut pandang yang berbeda? Kita sangat percaya itu, dan itulah kenapa VICE mengedepankan first-person narrative, narasi sudut pandang orang pertama, di mana reporternya terlibat,” ujar Ardyan.
Penulis: Hilel Hodawya
Editor: Kezia Maharani Sutikno
Foto: Harvey Darian