SERPONG, ULTIMAGZ.com – Ultigraph 2016 mengadakan seminar bertajuk “Mengaplikasikan Ciri Khas ke dalam Ilustrasi” dalam rangkaian acaranya. Seminar yang diadakan di Function Hall Universitas Multimedia Nusantara (UMN), Kamis (12/5) ini menghadirkan ilustrator Diela Maharani sebagai pembicara. Pada seminar ini, ia memaparkan tahapan dan kiat bagi ilustrator untuk menemukan dan mengaplikasikan ciri khas dalam karya yang dibuat.
“Mempunyai signature style atau ciri khas itu banyak membantu. Agar kalian stand out dan bisa bersaing di dunia ilustrasi dan industri seni, kalian harus tahu karakter gambar kalian seperti apa,” tutur Diela.
Namun, ia berpesan agar ilustrator tak terpaku dalam satu gaya saja dan terus bebas dalam berkarya. Suatu ciri khas, bagi Diela, jangan sampai membuat ilustrator urung mencoba sesuatu yang baru ataupun mengkotak-kotakkan karya. “Developing a signature style will help you, but it’s not a necessity,” tambah Diela.
Meski sebenarnya tak ada rumus pasti dalam mengembangkan ciri khas ilustrasi, Diela sendiri menemukan ciri khasnya melalui trial and error, serta eksplorasi segala hal. Diela mengaku tak mau membatasi diri dengan gaya gambar tertentu.
Diela mengakui, ia senang menggambar sosok wanita karena lebih banyak yang dapat ia kulik, mulai dari baju, motif, muka, hingga gesturnya. Begitu pula dengan tools atau alat yang dipakai; semakin bagus alatnya, semakin bagus hasil akhirnya juga.
Ia pun memberi saran bagi para ilustrator muda untuk mencoba semua alat yang ada di toko alat lukis, agar menemukan satu alat yang benar-benar cocok untuk dipakai. Ciri khas juga dapat ditentukan dari mood gambar yang diperkuat oleh pilihan warna serta subjek atau objek gambar.
Tentang karya seorang ilustrator, Dilea juga menekankan bahwa penting untuk dapat menjelaskan karya yang dibuat. “Ilustrator itu kerja komersil dan berhubungan dengan klien. Ilustrasi itu sendiri lebih menuangkan cerita ke sebuah gambar, ada cerita di baliknya,” sambungnya.
Baginya, konsistensi dalam berkarya juga penting. Jika segala tahap telah dijalankan untuk menemukan ciri khas masing-masing, tapi tetap jarang dan tak konsisten dalam berkarya, maka semuanya akan sia-sia. Perencanaan karya yang matang tetap harus diiringi dengan konsistensi update karya.
Konsistensi berkarya berarti terus-menerus berlatih, dan latihan ini akan membuat seorang ilustrator berkembang, baik dari segi pribadi maupun karya yang dihasilkan.
Setelah semua itu dilaksanakan, tahapan selanjutnya adalah untuk mempromosikan karya. Hal ini sudah dimudahkan dengan adanya media sosial kini seperti Instagram atau Tumblr yang dapat dimanfaatkan sebagai online gallery.
Penulis: Valerie Dante
Editor: Alif Gusti Mahardika
Foto: Debora Darmawan