JAKARTA, ULTIMAGZ.com – Dua seniman spoken word terkenal, Sarah Kay dan Phil Kaye, untuk pertama kalinya menampilkan karya mereka untuk para penikmat spoken word Jakarta di Goethe Institut, Sabtu (16/01). Seniman spoken word yang sering menampilkan karya mereka secara duet ini menampilkan karya-karya terbaik yang mereka buat bersama. Mereka juga menampilkan karya-karya yang mereka buat masing-masing.
“Sebelum ke Jakarta, kami sempat bertanya kepada teman-teman kami, apa saja tempat yang bisa lihat di Jakarta, mereka jawab ‘traffic’(kemacetan),” ujar Sarah yang tentu saja mengundang tawa dari penonton.
Perkenalan mereka dimulai dengan penampilan karya mereka yang berjudul “The Origin Story” . Karya itu berisikan fakta-fakta unik tentang latar belakang mereka yang anehnya, sama. Sarah dan Phil sama-sama berdarah Jepang dan Yahudi. Selain itu, Sarah mempunyai adik bernama Phil, Phil mempunyai adik bernama Sarah.
Lewat penampilan karya individu, Sarah yang berjudul “The Type” dan karya Phil yang berjudul “Repitition”, mereka juga disambut dengan tawa dan haru. Diakhiri dengan penampilan karya duet terkenal mereka yang berjudul “When Love Arrives”, penonton pun berdiri dan memberikan tepuk tangan yang sangat meriah untuk penampilan mereka.
Pangeran Siahaan yang menjadi MC dalam acara tersebut pun menjelaskan bagaimana spoken word adalah wujud dari fleksibilitas dan eksplorasi di dunia seni.
“Gue suka spoken word, gue sering ngelakuin slam poetry di Ubud. Spoken word ini bisa dibilang adalah wujud dari eksplorasi dunia seni,” ujarnya.
Spoken word adalah sebuah cara baru untuk membaca puisi gaya bercerita yang terkadang dikolaborasikan dengan seni musik, drama, dan tari. Seni baru ini sedang banyak digandrungi anak-anak muda di dunia, salah satunya Indonesia.
Reporter & Foto: Analuna DB Manullang
Editor: Annisa Meidiana