SERPONG, ULTIMAGZ.com – Veronica Hervy, produser program Berkas Kompas mengungkapkan kode etik investigasi televisi pada acara Bincang Sapa: Melacak Jejak Sianida di Bentara Budaya Jakarta, Sabtu (20/2). Sejumlah pengalaman juga turut dibagikan kepada peserta acara yang dipandu oleh Glory Oyong ini.
Ada banyak kode etik yang dimiliki untuk membuat sebuah liputan dan menayangkan investigasi pada televisi. Salah satunya adalah kewajiban menyamarkan identitas narasumber. Tidak sedikit pihak yang kerap menanyakan dan meminta identitas narasumber pada tim Berkas Kompas usai menayangkan investigasinya. Namun, disampaikan Veronica, sesuai dengan kode etik yang dimiliki, tim Berkas Kompas tidak akan mengungkapnya.
Kewajiban berikutnya adalah menyamarkan lokasi dimana pelacakan dilakukan dengan metode blur pada gambar. “Kalau gambarnya tidak terlalu kelihatan ini tempatnya dimana, ini jalannya dimana, ini lokasinya dimana, mungkin kita hanya akan blur orangnya saja. Tapi kalau sudah bisa kelihatan lokasinya, ‘ih, Taman Menteng, nih’, itu harus di-blur,” jelasnya.
Dalam kegiatan peliputan investigasi, reporter tidak diperbolehkan mengaku sebagai jurnalis. Bahkan sebisa mungkin, mereka tidak disangka sebagai jurnalis, misalnya dengan melakukan penyamaran. Dalam peliputan Mencari Jejak Sianida ini contohnya, para reporter turun ke lapangan dan mengaku sebagai mahasiswa yang mau melakukan percobaan.
Pendekatan kepada narasumber dilakukan sesuai situasi. Mercy Tirayoh, salah seorang reporter Berkas Kompas, menceritakan pengalamannya menyamar untuk mendapatkan sejumlah informasi. Disampaikannya, saat ia meliput mengenai kasus anak jalanan, ia juga harus menyesuaikan diri dengan kondisi.
Kala itu, ia ikut berpakaian seadanya; memakai topi, dan tampak sedikit kumal. “Pendekatan investigasi pasti selalu menyamar,” katanya.
Meski demikian, strategi penyamaran untuk mendekatkan diri kepada narasumber tidak selalu menjadi yang tersulit. Terkadang, kendala lain seperti masalah teknis juga bisa mempersulit. Dalam jurnalisme televisi, gambar menjadi hal utama yang dijual. Namun, kendala teknis seperti gambar yang terpotong karena kamera tersembunyi tertutup dengan benda lain turut menjadi masalah.
Bincang Sapa merupakan acara bulanan yang digelar oleh Kompas TV. Pada Februari 2016 ini, Bincang Sapa mengambil tema Melacak Jejak Sianida sehubungan dengan gencarnya pemberitaan mengenai kasus pembunuhan Wayan Mirna Salihin yang menggunakan racun sianida. Selain Veronica dan Mercy, acara Bincang Sapa kali ini turut mengundang Dr. Rer. Nat. Budiawan selaku Ahli Toksikologi Universitas Indonesia sebagai pembicara.
Penulis: Clara Rosa Cindy
Editor: Alif Gusti Mahardika
Foto: Ignatia Adeline