• About Us
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Advertise & Media Partner
  • Kode Etik
Monday, October 20, 2025
No Result
View All Result
ULTIMAGZ
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
No Result
View All Result
ULTIMAGZ
No Result
View All Result
Home Event

Jika Sinema, Screening Film yang Berbeda

Analuna by Analuna
April 19, 2016
in Event, Review
Reading Time: 2 mins read
Jika Sinema, Screening Film yang Berbeda

Pemutaran film-film indie pada acara Jika Sinema oleh Geegoe.com di Ekabi Eskrim, Sabtu (16/04).

0
SHARES
1.5k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

TANGERANG, ULTIMAGZ.com – Ultimates pernah menonton screening film? Jika pernah, di mana biasanya kalian menonton sebuah screening film? Kali ini, screening film diadakan dengan cara yang sedikit berbeda oleh Geegoe.com. Sabtu (16/04) lalu, Geegoe.com mengadakan sebuah acara screening film bertajuk Jika Sinema di Ekabi Ice Cream, Tangerang sambil makan dan berlesehan, lho!

Film sebagai sebuah media komunikasi dan ekspresi yang dapat memberikan pesan baik moral maupun edukasi kepada penontonnya merupakan salah satu alasan mengapa Geegoe.com, media yang berfokus pada bidang musik, film, dan juga lifestyle, mengadakan acara tersebut.

Acara diawali dengan pemutaran film berjudul 400Words karya Ismail Basbeth. Film semi-dokumenter itu bercerita tentang sepasang kekasih yang sedang berdiskusi tentang rencana pernikahan mereka. Film tersebut menggambarkan bagaimana sulitnya sebuah pernikahan direncanakan.

Selanjutnya, kembali dengan karya Ismail Basbeth, kali ini berjudul Setan Siang Bolong. Film yang menggabungkan tema horor dan komedi dengan cara yang unik ini mengundang gelak tawa dari para penonton.

Tak hanya Setan Siang Bolong, film berjudul Sepatu Baru karya Aditya Ahmad juga membuat para penonton tertawa. Meski demikian, film tersebut memiliki pesan budaya yang tersirat. Film tersebut bercerita tentang sebuah mitos masyarakat Indonesia yang konon katanya, hujan dapat dihentikan dengan cara melempar pakaian dalam ke atas genteng.

Selanjutnya, film dokumenter-investigasi berjudul Hardline karya Andibachtiar Yusuf ditayangkan. Bercerita tentang kehidupan dan perjuangan pendukung klub Persija (Persatuan Sepak Bola Indonesia Jakarta), film ini memuat pendapat-pendapat para pendukung Persija yang merasa dikucilkan oleh masyarakat dan pemerintah karena aksi-aksi mereka yang dinilai anarkis.

Dilanjutkan dengan penayangan film karya mahasiswa Universitas Multimedia Nusantara (UMN) Muhammad Alif Firza, yang berjudul Udud (rokok dalam bahasa Jawa). Film unik dengan sudut pandang rokok yang sedang dibakar ini memiliki banyak pesan moral. Tagar #SelamatkanRokok pun menjadi suatu hal menarik, dengan mampu mengubah pandangan penonton dari jalan cerita film tersebut.

Wong Tjilik, film terakhir yang diputar dalam screening Jika Sinema, merupakan sebuah film dengan latar belakang peristiwa sejarah tahun 1966, dimana petani-petani yang tergabung dalam JTI (Jaringan Tani Indonesia) dibantai oleh tentara karena berhubungan dengan PKI (Partai Komunis Indonesia). Wisnu Dewa Broto selaku pembuat film pun menyatakan bahwa film ini ditujukan untuk korban-korban peristiwa setelah tahun 1965 tersebut.

Selain pemutaran film, forum diskusi film Udud dan Wong Tjilik juga diadakan dalam acara ini. Masing-masing pembuat film menjelaskan tentang filmnya, serta menjawab pertanyaan penonton pada sesi tanya jawab.

Alif sebagai pembuat film Udud sekaligus penonton yang hadir pun mengaku senang dengan diadakannya screening Jika Sinema ini. “Gue seneng banget, adanya Jika Sinema ini buat orang jadi tahu kalau Tangerang juga keren. Ini juga pertama kalinya gue nonton screening lesehan, bisa makan lagi!” ujar Alif.

 

Penulis: Analuna Manullang

Editor: Alif Gusti Mahardika

Foto: Evelyn Leo

Tags: 2016eventfilmgeegoe.comjika sinemareviewsinemaududultimagzumnUniversitas Multimedia Nusantara
Analuna

Analuna

Related Posts

NCT DREAM berfoto dengan ribuan NCTzen pada hari kedua THE DREAM SHOW 4 di Jakarta. (X/@NCTsmtown_DREAM)
Event

NCT DREAM Kembali Sapa Jakarta dalam THE DREAM SHOW 4

October 3, 2025
No Longer Human
Literatur

No Longer Human: Catatan Hidup Seorang Penipu

October 2, 2025
Mentor saat Mentor saat menjelaskan materi kepada Mentee dalam sesi kedua kegiatan Mentoring UMN 2025 pada Sabtu (27/09/25). (ULTIMAGZ/Putri C. Valentina)materi kepada mentee di sesi kedua dari kegiatan Mentoring UMN 2025 pada Sabtu (27/09/25). (ULTIMAGZ/Putri C. Valentina)
Berita Kampus

Pekan Kedua Mentoring 2025 “At Drie Celina” Tanamkan Tiga Nilai 5C pada Mentee

October 2, 2025
Next Post
Tumbal Kemenangan Warriors di Playoffs

Tumbal Kemenangan Warriors di Playoffs

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

five × three =

Popular News

  • wawancara

    Bagaimana Cara Menjawab Pertanyaan ‘Klise’ Wawancara?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Risa Saraswati Ceritakan Kisah Pilu 5 Sahabat Tak Kasat Matanya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kisah Ivanna Van Dijk Sosok Dari Film ‘Danur 2 : Maddah’

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gading Festival: Pusat Kuliner dan Rekreasi oleh Sedayu City

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Merasa Depresi? Coba Cek 4 Organisasi Kesehatan Mental Ini!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Pages

  • About Us
  • Advertise & Media Partner
  • Artikel Terbar-U
  • Beranda
  • Kode Etik
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Ultimagz Foto
  • Disabilitas

Kategori

About Us

Ultimagz merupakan sebuah majalah kampus independen yang berlokasi di Universitas Multimedia Nusantara (UMN). Ultimagz pertama kali terbit pada tahun 2007. Saat itu, keluarga Ultimagz generasi pertama berhasil menerbitkan sebuah majalah yang bertujuan membantu mempromosikan kampus. Ultimagz saat itu juga menjadi wadah pelatihan menulis bagi mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi (FIKOM) UMN dan non-FIKOM.

© Ultimagz 2021

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto

© Ultimagz 2021