JAKARTA, ULTIMAGZ.com – Setelah lima tahun, grup musik asal Perth, Australia Tame Impala kembali tampil di Jakarta, dan memuaskan penggemar yang hadir dalam konser mereka di Parkir Selatan Senayan, Komplek Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jum’at (29/4) malam. Selama kurang lebih satu setengah jam, band dengan genre psychedelic rock ini mampu menghipnotis dan membuat penonton bernyanyi sambil berjoget.
Konser dibuka dengan penampilan grup musik lokal Barasuara. Membawakan lagu-lagu dari album Taifun seperti Nyala Suara, Tarintih, dan Api dan Lentera, Iga Massardi cs. berhasil menarik perhatian penonton. Barasuara, yang membawakan tujuh lagu, menutup penampilannya dengan lagu Bahas Bahasa.

“Selamat menikmati konser Tame Impala!” ujar Iga sambil menutup penampilan Barasuara.
Selang kurang lebih 45 menit, pada pukul 20.30 WIB, lighting panggung mulai diredupkan dan terdengar dengung suara yang khas. Dengan visual titik hijau yang mulai bergerak, para penonton, baik yang sudah hadir maupun baru berdatangan, mulai berteriak.
Malam psychedelic rupanya sudah siap dimulai.
Walk On dan Intro menjadi dua irama pembuka dari konser Tame Impala. Jay Watson (synth/vokal), Cam Avery (bass/vokal), Dominic Simper (gitar/synth), dan Julien Barbagello (drum/vokal) mulai menaiki panggung dan bersiap. Pentolan Tame Impala yang terakhir naik panggung, yakni Kevin Parker (gitar/vokal), menyapa penonton.
“Are you ready, Jakarta?!” sapa Kevin. Tentunya, sapaan tersebut disambut teriakan histeris penonton. Tame Impala kemudian membawakan lagu pertamanya, yaitu Let It Happen, dan penonton pun bernyanyi dan berjoget bersama. Tanpa jeda ataupun basa-basi, Tame Impala melanjutkan penampilannya ke lagu kedua, Mind Mischief.

Lagu-lagu berikutnya, yakni Why Won’t They Talk To Me?, It Is Not Meant To Be, dan The Moment, membuat penonton terus menggoyangkan badannya kiri ke kanan tanpa istirahat. “Apa kabar, Jakarta?” ujar Kevin dengan bahasa Indonesia di sela penampilan.
“It’s good to finally be back in Indonesia. We haven’t forgotten about you. I promise,” ujar Kevin. Tame Impala pernah tampil di Jakarta sebelumnya pada 2011 silam, yaitu dalam Beatfest 2011 di Bengkel Night Park.
Sebelum melanjutkan penampilan ke lagu kelima, Kevin bertanya kepada penonton, “Are you guys sweaty? In a good way? Let’s keep it that way.” “Impala Jinak” pun melanjutkan penampilannya dengan lagu Elephant yang sedikit diaransemen, dan membuat penonton berjingkrak serta headbanging.
Usai lagu tersebut, Yes I’m Changing menjadi lagu “istirahat” bagi para penonton dengan iramanya yang mendayu dan visual yang menenangkan. Dua lagu dari album Currents, yaitu The Less I Know The Better dan Eventually menjadi lagu berikutnya yang juga dinyanyikan banyak penonton. Kemudian tanpa jeda, Tame Impala membawakan lagu-lagu dari album terdahulu mereka yaitu Alter Ego, Oscilly, dan Make Up Your Mind.

Dengan visual khas psychedelic yang “memabukkan”, aransemen lagu yang luar biasa dengan soolo drum Julien, penonton dibuat menggila pada lagu Apocalypse Dreams. Tepat setelah lagu tersebut usai, semua personil turun panggung dan lampu pun meredup.
Merasa kurang puas, penonton dari baris terdepan hingga belakang terus meminta Tame Impala untuk kembali tampil. “We want more!” diserukan serentak dan berulang-ulang, hingga akhirnya Tame Impala kembali naik panggung. Dengan dua lagu encore, yaitu Feels Like We Only Go Backwards dan New Person, Same Old Mistakes, Tame Impala menutup penampilannya pada malam itu.
“It feels so f**king good to be back here, because you guys are f**king amazing! Thank you, Jakarta! We’ll see you again… soon!” teriak Kevin pada bagian akhir konser.
Jakarta sendiri menjadi pemberhentian terakhir Tame Impala pada rangkaian tur album Currents di Asia Tenggara.
Konser yang dipromotori oleh kiosPLAY itu berakhir pukul 22.00 WIB. Meski cukup singkat dan tak banyak basa-basi, namun Tame Impala berhasil menghipnotis dan “memabukkan” kurang lebih 5ribu penonton yang hadir pada malam psychedelic itu.
Penulis: Alif Gusti Mahardika
Fotografer: Alif Gusti Mahardika, Anthony Dennis Tumiwa