JAKARTA, ULTIMAGZ.com – Mathilda A.M.W. Birowo akhirnya meresmikan peluncuran bukunya yang berjudul “Mengembangkan Kompetensi Etis di Lingkungan Kita” di Paroki Kristus Raja, Pejompongan, pada Sabtu (2/4). Bersama dengan peluncuran buku ini, gerakan “1000 Buku untuk Indonesia Lebih Baik” juga secara resmi mulai diselenggarakan.
Mathilda mengatakan, buku adalah hadiah yang tak ternilai. Meski harganya tak seberapa, namun manfaatnya dapat dinikmati turun-temurun, lintas generasi, dan yang penting aman dari KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) karena tidak tergolong gratifikasi. “Program ini selain memicu generasi muda lebih banyak membaca, juga membudayakan ‘bingkisan buku’ ketimbang saham,” ungkap Mathilda mengenai gerakan “1000 Buku untuk Indonesia Lebih Baik”.
Buku “Mengembangkan Kompetensi Etis di Lingkungan Kita” yang diterbitkan oleh Grasindo ini menyoroti permasalahan etika di lingkungan masyarakat. Dalam buku ini, Mathilda juga mengajak kita untuk mempertanyakan apakah etika merupakan “barang mahal” yang sulit dipahami dan dimengerti, sehingga sulit bagi masyarakat untuk mengimplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
“Kita sudah nyaris tidak memiliki etika dalam hidup. Mengapa? Ada konsekuensi hukum untuk orang yang mengambil uang perusahaan atau negara, yakni kita bisa masuk bui. Jika hukum saja sudah berbicara, orang masih mengabaikan, bagaimana dengan etika?” seru Mathilda.
Ia menambahkan, etika tidak memiliki konsekuensi hukum dan hanya memiliki batasan moral. “Jika kita tidak kembali mengembangkan etika mulai dari dasar yaitu pada anak-anak dan keluarga kita, mau jadi apa bangsa ini?” tambahnya.
Lewat pendekatan ilmu komunikasi dan indikator pengukurannya pada buku ini, Mathilda mencoba mengajak kita untuk menumbuhkan kompetensi etis atau etika di masyarakat yang membawa manusia Indonesia kepada perubahan yang disebut “Revolusi Mental”.
Sasaran utama dari buku ini ialah orang tua, para pendidik, dan yang terutama adalah kaum muda. Pihak pendidik dan kaum muda diharap akan membuka matanya tentang etika dan pendidikan yang mereka pegang selama ini. Dengan itu, mereka akan kembali kepada orientasi ke dunia pendidikan yang sesungguhnya, sesuai dengan tujuan dari gerakan “1000 Buku untuk Indonesia Lebih Baik”, yakni mencerdaskan kehidupan bangsa.
“Kami akan mengajak, bukan menggurui, mengajak kembali kepada dunia pendidikan yang sesungguhnya. Pendidikan tidak bisa digantikan dengan bisnis semata, jika hanya sekedar untuk bisnis, kita tidak bisa berharap banyak lagi untuk anak-anak kita,” kata Mathilda.
Penulis: Richard Joe Sunarta
Editor: Alif Gusti Mahardika
Fotografer: Ignatia M. Adeline