SERPONG, ULTIMAGZ.com – Menjelang hari raya Waisak, terdapat sejumlah tradisi yang dijalani oleh para umat Buddha, salah satunya adalah Thudong. Thudong merupakan perjalanan ritual yang dilaksanakan oleh para bhikkhu (sebutan biksu atau biku dalam bahasa Pali) dengan berjalan kaki sejauh ribuan kilometer menuju tempat suci, dilansir dari bimasbuddha.kemenag.go.id. Di Indonesia sendiri, tempat yang menjadi destinasi Thudong adalah Candi Borobudur.
Praktik ini sudah ada sejak zaman dahulu yang merupakan implementasi atas ajaran Sang Buddha. Pada zaman Sang Buddha ketika belum ada wihara, para bhikkhu berjalan dari hutan ke hutan untuk membabarkan ajaran.
Baca juga: Tri Suci Waisak 2569 BE, Inilah Tradisi Menarik Umat Buddha
Praktik ini bertujuan agar para bhikkhu dapat melatih kesabaran dan kedisiplinan diri dalam menghadapi tantangan, mulai dari panasnya terik matahari, hujan, mengenakan sepasang jubah dan sandal, serta makan satu kali sehari dan minum secukupnya, dilansir dari rri.co.id.
Pada konteks sekarang, para bhikkhu tetap akan melakukan persinggahan dalam perjalanannya. Biasanya, tempat singgah tersebut dapat berupa wihara, kelenteng, hingga kediaman warga yang telah disediakan meski bukan umat Buddha sekalipun.
Tahun ini, sebanyak 36 bhikkhu Thudong yang telah sampai di Candi Borobudur pada Sabtu (10/05/25) lalu. Para bhikkhu telah memulai perjalanannya pada (06/02/25) dari Thailand dan sampai di Indonesia pada (16/04/25), dikutip dari detik.com.
Pada 2024, terdapat 40 bhikkhu yang melaksanakan Thudong menuju Candi Borobudur, yang dilepas dengan serangkaian ritual di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) pada 14 Mei 2024. Para bhikkhu berasal dari Malaysia, Singapura, Thailand, dan Indonesia, dilansir dari tempo.co.
Perjalanan oleh bhikkhu Thudong ke Indonesia pertama kali dilaksanakan pada Waisak 2023 lalu. Mengutip detik.com, saat itu, terdapat 32 bhikkhu yang berjalan dari titik awal Nakhon Si Thammarat, Thailand pada 23 Maret 2023 menuju titik tujuan Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah. Mereka terdiri dari 27 bhikkhu asal dari Thailand, 4 dari Malaysia, dan 1 dari Indonesia. Awalnya, para bhikkhu datang menggunakan kapal dari Singapura ke Batam, lalu menggunakan pesawat dari Batam ke Jakarta, dan perjalanan dimulai dari Jakarta dengan berjalan kaki ke Candi Borobudur.
Baca juga: Kenali Konklaf: Proses Pemilihan Paus yang Sangat Dirahasiakan
Mengutip detik.com, Bhikkhu Dhammavuddho mengatakan bahwa tradisi ini tetap dilestarikan. Namun, karena sekarang sudah banyak vihara, tradisi ini agak sedikit bergeser menjadi sebuah rangkaian perjalanan, misalnya menjelang Waisak.
Waisak merupakan hari raya besar umat Buddha di seluruh dunia. Terdapat tiga peristiwa besar yang diperingati dalam perayaan Waisak, yakni kelahiran Sidharta Gautama (kelak menjadi Buddha), Sidharta Gautama mencapai penerangan sempurna (menjadi Buddha), dan wafatnya Sang Buddha (parinibbana). Selamat hari Trisuci Waisak bagi Ultimates yang merayakan!
Penulis: Jesslyn Gunawan Wijaya
Editor: Jessie Valencia
Foto: ANTARA/Anis Efizudin
Sumber: bimasbuddha.kemenag.go.id, rri.co.id, detik.com, tempo.co