• About Us
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Advertise & Media Partner
  • Kode Etik
Sunday, June 22, 2025
No Result
View All Result
ULTIMAGZ
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
No Result
View All Result
ULTIMAGZ
No Result
View All Result
Home Event

Mengenal Tradisi Thudong, Perjalanan Spiritual Menjelang Waisak

by Jesslyn Gunawan Wijaya
May 13, 2025
in Event, Lifestyle
Reading Time: 3 mins read
Dokumentasi Bhikkhu Thudong berjalan kaki saat sampai di Candi Agung Borobudur pada 2024. (ANTARA/Anis Efizudin)

Dokumentasi Bhikkhu Thudong berjalan kaki saat sampai di Candi Agung Borobudur pada 2024. (ANTARA/Anis Efizudin)

0
SHARES
34
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

SERPONG, ULTIMAGZ.com – Menjelang hari raya Waisak, terdapat sejumlah tradisi yang dijalani oleh para umat Buddha, salah satunya adalah Thudong. Thudong merupakan perjalanan ritual yang dilaksanakan oleh para bhikkhu (sebutan biksu atau biku dalam bahasa Pali) dengan berjalan kaki sejauh ribuan kilometer menuju tempat suci, dilansir dari bimasbuddha.kemenag.go.id. Di Indonesia sendiri, tempat yang menjadi destinasi Thudong adalah Candi Borobudur.

Praktik ini sudah ada sejak zaman dahulu yang merupakan implementasi atas ajaran Sang Buddha. Pada zaman Sang Buddha ketika belum ada wihara, para bhikkhu berjalan dari hutan ke hutan untuk membabarkan ajaran.

Baca juga: Tri Suci Waisak 2569 BE, Inilah Tradisi Menarik Umat Buddha 

Praktik ini bertujuan agar para bhikkhu dapat melatih kesabaran dan kedisiplinan diri dalam menghadapi tantangan, mulai dari panasnya terik matahari, hujan, mengenakan sepasang jubah dan sandal, serta makan satu kali sehari dan minum secukupnya, dilansir dari rri.co.id.

Pada konteks sekarang, para bhikkhu tetap akan melakukan persinggahan dalam perjalanannya. Biasanya, tempat singgah tersebut dapat berupa wihara, kelenteng, hingga kediaman warga yang telah disediakan meski bukan umat Buddha sekalipun. 

Tahun ini, sebanyak 36 bhikkhu Thudong yang telah sampai di Candi Borobudur pada Sabtu (10/05/25) lalu. Para bhikkhu telah memulai perjalanannya pada (06/02/25) dari Thailand dan sampai di Indonesia pada (16/04/25), dikutip dari detik.com. 

Pada 2024, terdapat 40 bhikkhu yang melaksanakan Thudong menuju Candi Borobudur, yang dilepas dengan serangkaian ritual di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) pada 14 Mei 2024. Para bhikkhu berasal dari Malaysia, Singapura, Thailand, dan Indonesia, dilansir dari tempo.co. 

Perjalanan oleh bhikkhu Thudong ke Indonesia pertama kali dilaksanakan pada Waisak 2023 lalu. Mengutip detik.com, saat itu, terdapat 32 bhikkhu yang berjalan dari titik awal Nakhon Si Thammarat, Thailand pada 23 Maret 2023 menuju titik tujuan Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah. Mereka terdiri dari 27 bhikkhu asal dari Thailand, 4 dari Malaysia, dan 1 dari Indonesia. Awalnya, para bhikkhu datang menggunakan kapal dari Singapura ke Batam, lalu menggunakan pesawat dari Batam ke Jakarta, dan perjalanan dimulai dari Jakarta dengan berjalan kaki ke Candi Borobudur.

Baca juga: Kenali Konklaf: Proses Pemilihan Paus yang Sangat Dirahasiakan

Mengutip detik.com, Bhikkhu Dhammavuddho mengatakan bahwa tradisi ini tetap dilestarikan. Namun, karena sekarang sudah banyak vihara, tradisi ini agak sedikit bergeser menjadi sebuah rangkaian perjalanan, misalnya menjelang Waisak. 

Waisak merupakan hari raya besar umat Buddha di seluruh dunia. Terdapat tiga peristiwa besar yang diperingati dalam perayaan Waisak, yakni kelahiran Sidharta Gautama (kelak menjadi Buddha), Sidharta Gautama mencapai penerangan sempurna (menjadi Buddha), dan wafatnya Sang Buddha (parinibbana). Selamat hari Trisuci Waisak bagi Ultimates yang merayakan!

 

 

Penulis: Jesslyn Gunawan Wijaya

Editor: Jessie Valencia

Foto: ANTARA/Anis Efizudin

Sumber: bimasbuddha.kemenag.go.id, rri.co.id, detik.com, tempo.co 

Tags: 2025BhanteBhikkhubuddhaBuddhisCandi BorobudurThudongTrisuci WaisakWaisakWaisak 2025
Jesslyn Gunawan Wijaya

Jesslyn Gunawan Wijaya

Related Posts

Nyoman Paul tampil perdana di BNI Java Jazz Festival 2025 yang digelar di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Jumat (30/05/25). (ULTIMAGZ/Putri C. Valentina)
Event

Nyoman Paul Debut di Java Jazz Festival 2025 dengan Album LUAP

May 31, 2025
Tempe: Hasil Fermentasi Mendunia yang Berakar dari Jawa
Kuliner

Tempe: Hasil Fermentasi Mendunia yang Berakar dari Jawa

May 27, 2025
Kopi yang berasal dari feses gajah. (antaranews.com)
Lifestyle

Dari Feses Gajah ke Cangkir Kopi: Cerita di Balik Kopi Ivory

May 27, 2025
Next Post
Aksi Kamisan ke-860 digelar di seberang Istana Merdeka, Kamis (08/05/25), untuk mengenang Marsinah dan menolak wacana Soeharto sebagai pahlawan nasional. (ULTIMAGZ/Putri C. Valentina)

Mengenang 32 Tahun Kematian Marsinah Lewat Aksi Kamisan Ke-860

Popular News

  • wawancara

    Bagaimana Cara Menjawab Pertanyaan ‘Klise’ Wawancara?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Risa Saraswati Ceritakan Kisah Pilu 5 Sahabat Tak Kasat Matanya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kisah Ivanna Van Dijk Sosok Dari Film ‘Danur 2 : Maddah’

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gading Festival: Pusat Kuliner dan Rekreasi oleh Sedayu City

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Merasa Depresi? Coba Cek 4 Organisasi Kesehatan Mental Ini!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Pages

  • About Us
  • Advertise & Media Partner
  • Artikel Terbar-U
  • Beranda
  • Kode Etik
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Ultimagz Foto
  • Disabilitas

Kategori

About Us

Ultimagz merupakan sebuah majalah kampus independen yang berlokasi di Universitas Multimedia Nusantara (UMN). Ultimagz pertama kali terbit pada tahun 2007. Saat itu, keluarga Ultimagz generasi pertama berhasil menerbitkan sebuah majalah yang bertujuan membantu mempromosikan kampus. Ultimagz saat itu juga menjadi wadah pelatihan menulis bagi mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi (FIKOM) UMN dan non-FIKOM.

© Ultimagz 2021

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto

© Ultimagz 2021